TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pertumbuhan ekonomi global melemah, terlihat pada kinerja ekspor dan impor global yang mengalami perlemahan paling dalam pada tahun ini. Perekonomian global hanya tumbuh sedikit di atas 2 persen.
“Indonesia dalam situasi perlemahan global ini masih bisa mencatatkan surplus neraca perdagangan selama 37 bulan berturut-turut,” ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Senin, 10 Juli 2023.
Pada Mei 2023 lalu, kata Sri Mulyani, tercatat ekspor Indonesia mencapai US$ 21,7 miliar (tumbuh tipis 0,96 persen). Sedangkan impor Indonesia mencapai US$ 21,28 miliar (melonjak cukup tinggi 14,35 persen).
Dengan demikian, Sri Mulyani melanjutkan, neraca perdagangan mengalami surplus. “Meski surplus ini cukup tipis, yaitu hanya di US$ 0,44 miliar. Tapi secara akumulasi Januari-Mei 2023 neraca perdagangan mencatatkan surplus US$ 16,5 miliar,” tutur Sri Mulyani.
Bendahara negara itu menambahkan, aktivitas ekonomi domestik juga masih terjaga. Mneurut Sri Mulyani, optimisme masyarakat masih sangat kuat. Ditambah lagi pada April dan Mei 2023 banyak terjadi libur panjang, sehingga hari kerja juga akan mempengaruhi stastistik ekspor dan impor di Bea Cukai.
Selain itu, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia kembali pulih di level 52,5 setelah sempat mengalami penurunan mendekati 50. “Namun ini menunjukan juga suatu pemulihan dari koreksi hari kerja yang memang menurun tajam pada saat libur pada April dan Mei,” ucap Sri Mulyani.
Mandiri Spending Indeks juga masih cukup kuat di level 178,3. Selain itu, Sri Mulyani juga melihat konsumsi listrik bisnis dan industri melonjak tajam dengan masing-masing pertumbuhan 14,2 dan 16,4 persen. Konsumsi semen juga melonjak tinggi di 25,3 persen.
“Ini adalah suatu tren baik kombinasi antara koreksi karena hari kerja pada bulan April yang mengalami libur cukup panjang, namun juga menunjukan risiliensi atau daya tahan ekonomi kita yang masih cukup bullish,” tutur Sri Mulyani.
Pilihan Editor: Transaksi Mencurigakan Rp 189 T, Satgas TPPU Ungkap 36 Pihak Sudah Dimintai Penjelasan