"Dengan hadirnya lini bisnis multifinance, maka grup usaha kami akan dapat menyalurkan pinjaman dengan jumlah ticket size pinjaman per penerima pinjaman yang lebih besar serta melayani segmen yang lebih luas," beber Ivan.
Menurut dia, hal tersebut akan menjadi game changer untuk meningkatkan kinerja penyaluran pinjaman serta kinerja keuangan ke depan.
Sampai akhir 2022, Ivan mencatat perseroan telah menyalurkan lebih dari Rp 6,5 triliun pinjaman ke ribuan pelaku usaha. Berbagai pinjaman tersebut didukung oleh 200 ribu pemberi pinjaman retail dan pemberi pinjaman institusional, termasuk Bank BCA, Bank BRI, Bank OCBC, Bank Mandiri, Bank Jtrust, dan lembaga keuangan lainnya.
Pada 2018 hingga 2022, penyaluran pinjaman Akseleran rata-rata tumbuh sebesar 96 persen per tahun. "Dengan dukungan hadirnya lini bisnis multifinance, kami menargetkan untuk bisa terus menumbuhkan penyaluran pinjaman lebih dari dua kali per tahun dalam tiga tahun ke depan,” beber Ivan.
Menurut Ivan, sebagai perusahaan fintech, Group Akseleran tak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada kinerja keuangan dan kesinambungan bisnis perseroan.
Dia mencatat, sejak 2018 hingga 2022, Group Akseleran memperoleh pertumbuhan pendapatan yang sehat dan konsisten dengan tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata sebesar 129 persen per tahun. Sedangkan pertumbuhan pengeluaran operasional, kata dia, rata-rata tidak lebih dari 50 persen di tiga tahun terakhir.
Pada 2022, Group Akseleran mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 71,4 miliar, dengan rata-rata tingkat net take rate dari setiap penyaluran pinjaman sebesar 8,73 persen per tahun.
Pilihan Editor: Ridwan Kamil Percepat Penerbitan Obligasi Daerah, Jawa Barat Jadi Pilot Project