TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menyarankan agar PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengoptimalkan daerah sekitar stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Salah satunya dengan mendorong pembangunan untuk memunculkan pusat pertumbuhuhan ekonomi baru.
Bhima mencontohkan misalnya dengan mengajak pengembangan perumahan untuk berinvestasi. Karena dia menilai membuat kawasan pemukiman adalah hal yang paling memungkinkan. Selain itu juga bisa membuat pusat usaha mikro kecil menengah (UMKM) ataupun kawasan pariwisata.
“Tidak hanya stasiun awal dan akhir, tapi juga stasiun yang dilewatinya,” ujar dia saat dihubungi pada Senin, 26 Juni 2023.
Hal yang perlu diperhatikan lainnya, kata Bhima, pemanfaatan lahan lainnya, seperti integrasi transportasi. Seperti di Stasiun Halim, penumpang membutuhkan integrasi yang terhubung ke stasiun tersebut, misalnya Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, kereta feeder, termasuk transportasi kecil selain dari transportasi umum yang sudah tersedia seperti taksi
Sehingga, ada jaringan transportasi yang bisa digunakan dan memudahkan masyarakat untuk menuju ke Stasiun Halim, termasuk stasiun lainnya. Bhima menuturkan, integrasi transportasi merupakan investasi baru yang sebenarnya cukup menarik.
“Jadi investasi untuk menghubungkan antara stasiun kereta cepat dengan transportasi atau tujuan wisata yang populer itu juga akan meningkatkan sumber pertumbuhan baru,” ucap Bhima.
Sebelumnya, pihak KCIC mengatakan bahwa kereta cepat akan terkoneksi dengan transportasi lain. Bahkan pada Februari 2023, KCIC menandatangi kerja sama dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk mendukung konektivitas stasiun kereta cepat.
"Untuk mewujudkan layanan transportasi yang terintegrasi," ujar Corporate Secretary KCIC saat itu Rahadian Ratry pada Jumat, 3 Februari 2023.
Rahadian menjelaskan Stasiun Halim KCJB akan terkoneksi dengan stasiun LRT Jabodebek. Sehingga penumpang yang berada di area Bandung dan sekitarnya, akan disediakan kereta api pengumpan atau feeder untuk mempermudah transportasi masyarakat dari Stasiun Padalarang menuju pusat Kota Bandung.
Rahadian menuturkan integrasi transportasi diupayakan KCIC untuk mempermudah akses pengguna. KCIC juga melakukan penjajakan dan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk pengembangan kawasan dan pembangunan sarana untuk mempermudah konektivitas.
"Menyiapkan area dropzone dan penyediaan layanan transportasi terintegrasi," tutur Rahadian.
Pilihan Editor: Hitung-hitungan Tarif Ideal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Kenapa Tak Boleh Lebih dari Rp 300 Ribu?