TEMPO.CO, Jakarta - SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K Triprakoso mengatakan PT Bank Mandiri Tbk saat ini telah menggandeng sejumlah Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) guna memperluas digitalisasi layanan perbankan.
“Ini adalah model kerja sama yang sudah kita jalankan baik dari sisi Bank Induk, maupun Non Bank Induk. Bank Induk kurang lebih 13 BPR, Non Bank Induk sekarang sudah kurang lebih 83 BPR," kata Josephus di Jakarta, Jumat 23 Juni 2023.
Josephus menjelaskan, dari segi model kerja sama Bank Induk, nasabah BPR/BPRS dapat melakukan transaksi tarik tunai, cek saldo, transfer melalui ATM maupun mobile banking dengan tujuan bank umum ataupun sebaliknya. Kerja sama tersebut sesuai dengan PBI No.19/8/PBI/2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) pasal 5 ayat 4.
“Roadmap kerja sama Bank Induk setelah kartu ATM dan mobile banking adalah kartu debit dan QRIS,” ujarnya dalam seminar bertajuk "Sinergi Bank Umum dan BPR Dalam Digitalisasi Layanan Perbankan" di Jakarta.
Josephus menambahkan bahwa kolaborasi itu hanya dikhususkan bagi BPR/BPRS yang telah memiliki izin kartu ATM atau mobile banking.
Kemudian, dari segi Non Bank Induk, dukungan Bank Mandiri terhadap digitalisasi BPR meliputi perluasan jaringan virtual account, Cobranding E-Money, Topup E-Money, Biller Sharing, API Transfer BI Fast dan daring.
Pelayanan digital perlu diimbangi manajemen risiko