TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas berjangka tergelincir ke posisi terendah dalam tiga bulan pada akhir perdagangan Rabu, 21 Juni 2023 (Kamis pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk sesi kedua berturut-turut. Harga emas jatuh di tengah kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell kepada Kongres Amerika Serikat (AS).
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh US$ 2,80 atau 0,14 persen menjadi ditutup pada US$ 1.944,90 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$ 1.950,40 dan terendah di US$ 1.929,30.
Harga emas berjangka anjlok US$ 23,50 atau 1,19 persen menjadi US$ 1.947,70 pada Selasa, 20 Juni 2023, setelah naik US$ 0,50 atau 0,03 persen menjadi US$ 1.971,20 pada Jumat, 16 Juni 2023 dan terdongkrak US$ 1,80 atau 0,09 persen menjadi US$ 1.970,70 pada Kamis, 15 Juni 2023. Bursa Comex ditutup pada Senin, 19 Juni 2023 untuk hari libur publik.
Emas jatuh ketika Powell memulai kesaksian setengah tahunannya selama dua hari di depan Komite Jasa Keuangan DPR pada Rabu, berpegang pada kata-kata hawkish yang dia adopsi pada konferensi pers keputusan pasca-suku bunga the Fed dari 14 Juni 2023. Saat itu bank sentral menghentikan pengetatan moneter selama lebih dari setahun.
Meskipun inflasi telah agak moderat sejak pertengahan tahun 2022, Amerika Serikat masih jauh dari inflasi yang rendah dan stabil, karena "tekanan inflasi terus berjalan tinggi, dan proses menurunkan inflasi kembali ke 2,0 persen masih jauh," kata Powell.
Powell menegaskan kembali bahwa suku bunga kemungkinan akan naik lebih tinggi lagi dalam sidang dengar pendapat di Kongres.
Kesaksian Powell akan memberikan petunjuk baru tentang waktu kenaikan suku bunga AS di masa depan, ketika pasar memperkirakan dua kenaikan suku bunga lagi dari Federal Reserve atau the Fed tahun ini, menurut analis pasar.
Selanjutnya: Dalam sebuah wawancara dengan....