TEMPO.CO, Jakarta - Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut Soeharto dan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto menjadi sorotan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait persoalan utang negara.
Kemenkeu mengatakan pihaknya masih terus melakukan penagihan utang kepada tiga perusahaan yang terafiliasi dengan Tutut ke negara sebesar Rp 700 miliar. Sementara itu, Kemenkeu juga masih melakukan lelang aset milik Tommy senilai Rp 2 triliun yang tak kunjung laku.
Tutut Soeharto
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu, Rionald Silaban, mengungkapkan tiga perusahaan yang terkait dengan Tutut masih memiliki utang ke negara sebesar Rp 700 miliar.
"Itu sekitar Rp 700-an (miliar). Yang paling besar di catatan kita itu yang masih ada outstanding-nya adalah PT Marga Nurindo Bhakti sekitar Rp 470-an (miliar)," ujar, seperti dikutip dari Tempo, Selasa, 20 Juni 2023.
Menurut pria yang akrab disapa Rio itu, tiga perusahaan di Grup Citra yang terafiliasi putri sulung Presiden Soeharto itu adalah PT Citra Bakti Margatama Persada, PT Citra Mataram Satria Marga Persada dan PT Marga Nurindo Bhakti.
Lebih lanjut, dia menyampaikan utang tersebut tetap ditagih. Bahkan, pihaknya telah melakukan panggilan terhadap perusahaan-perusahaan tersebut. "Yang datang kuasa hukum, belum ada kesepakatan," tutur dia.
Tommy Soeharto
Sementara terkait Tommy, aset putra bungsu Mantan Presiden Soeharto itu telah dirampas Satgas BLBI atau Bantuan Likuiditas Bank Indonesia BLBI. Namun tak kunjung laku setelah dilakukan lelang.
"Yang kita akan lakukan adalah lelang lagi. Tentu, nanti penilaian akan dilihat dari hasil lelang sebelumnya," ujar Rio.
Selanjutnya: Adapun aset Tommy Soeharto yang…