TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tak kenal minyak goreng dengan merek Sania atau Fortune? Minyak goreng ini hampir dengan mudah dapat ditemukan, baik di pasar-pasar swalayan maupun toko-toko. Namun siapakah produsen minyak goreng Sania atau Fortune tersebut?
Mungkin, sebagian orang sudah ada yang mengetahui dan ada juga yang belum tentang produsen minyak goreng tersebut. Produsen minyak goreng itu adalah Wilmar Group. Berikut profil lengkap Wilmar Group.
Profil Wilmar Group
Menukil laman resmi perusahaan, Wilmar Group didirikan oleh Kuok Khoon Hong dan Martua Sitorus pada 1991. Perusahaan pertama yang dibentuk adalah Wilmar Trading Pte Ltd yang memiliki modal disetor sebesar 100.000 dolar Singapura dengan jumlah karyawan hanya 5 orang.
Pada tahun yang sama, Wilmar langsung mendirikan perkebunan kelapa sawit pertamanya di Sumatera Barat seluas 7.000 hektare. Perkebunan tersebut dikelola perusahaan Wilmar bernama PT Agra Masang Perkasa.
Wilmar mulai mengembangkan dan memasarkan minyak goreng konsumen di Indonesia dengan mereknya sendiri, yakni Sania pada 2000. Di tahun itu pula, Wilmar mengakuisisi tiga pabrik penghancur kopra di Sulawesi dengan kapasitas agregat harian 900 MT (ton metrik).
Baca Juga:
Pada 2006 Wilmar Trading Pte Ltd berganti nama menjadi Wilmar International Limited pada 14 Juli 2006 setelah selesainya pengambilalihan balik Ezyhealth Asia Pacific Ltd. Perusahaan lantas mencatatkan kembali sahamnya di Bursa Singapura pada 8 Agustus 2006 setelah berhasil melakukan penempatan ekuitas pada 0,80 dolar Singapura per saham, yang menghasilkan sekitar 180 juta dolar AS.
Selanjutnya: Perkebunan kelapa sawit terluas