TEMPO.CO, Jakarta - Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) Indonesia meminta maaf atas operasional penerbangan haji sering terlambat atau delay pada musim haji tahun ini. Permintaan maaf disampaikan Sekarga menyikapi banyaknya keluhan dari berbagai pihak yang terdampak khususnya jamaah haji mengenai adanya keterlambatan penerbangan haji 1444H atau 2023 Masehi yang terjadi pada Fase keberangkatan jamaah haji beberapa waktu lalu.
"Kami atas nama seluruh Karyawan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terkait khususnya para jamaah haji," ujar Ketua Umum Sekarga Dwi Yulianta dalam keterangan tertulis Senin 12 Juni 2023.
Dwi menuturkan seluruh Karyawan Garuda Indonesia berkomitmen meningkatkan pelayanan dan ketepatan waktu operasional penerbangan haji berikutnya.
Sekarga meminta dukungan dari seluruh pihak terkait untuk memastikan agar pelaksanaan operasional penerbangan Haji yang sudah berjalan secara regular setiap tahunnya dapat berjalan lancar sehingga memberikan manfaat untuk seluruh jamaah dalam melaksanakan Ibadah Haji.
"Selain itu, kami berharap Garuda Indonesia sebagai Flag Carrier Indonesia agar tetap dipercaya untuk melaksanakan penugasan operasional penerbangan ibadah Haji di periode-periode selanjutnya," ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) meminta Garuda Indonesia dan Saudia Airlines lebih serius dalam melayani penerbangan haji. Sebab, hingga saat ini, sudah ada 15 kali keterlambatan (delay) atau perubahan jadwal dua maskapai tersebut.
"Maskapai Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines harus lebih kooperarif dalam menginformasikan setiap perubahan atau keterlambatan penerbangan. Maskapai juga harus lebih solutif,” kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab di Jakarta Senin 5 Juni 2023.
Dia meminta maskapai penerbangan untuk serius dalam memperhatikan kenyamanan jemaah haji. Hal itu ditunjukkan dengan sikap yang lebih kooperatif dan informatif.
Saiful mengatakan tingkat perubahan dan keterlambatan jadwal penerbangan jemaah haji Indonesia pada 2023 sudah cukup tinggi, angkanya lebih dari 15 kali keterlambatan atau perubahan jadwal. "Padahal, saat ini masih dalam tahapan pemberangkatan gelombang pertama yang berlangsung dari 24 Mei sampai 7 Juni 2023," ucapnya.
Penundaan keberangkatan 328 calon jemaah haji 4 Embarkasi Banjarmasin