TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa mobil listrik asal China BYD tengah menjajaki investasi di Indonesia. Juru bicara atau Jubir Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, buka suara atas hal ini.
"Secara umum, proposal yang sudah kita ajukan sesuai dengan harapan mereka," kata Jodi pada Tempo lewat keterangan tertulis, Minggu, 28 Mei 2023.
Jodi memaparkan BYD pada tahun lalu menduduki peringkat pertama penjualan mobil listrik di dunia, dengan penjualan sebanyak 1,86 juta unit. "Kami melihat BYD cocok di Indonesia karena harga mobilnya yang lebih terjangkau," tutur Jodi.
Ditanya tentang target investasi dari BYD, Jodi enggan menjawab. Dia juga tidak menjawab ketika ditanya bentuk investasi BYD yang akan dilakukan di Indonesia.
Sebelum, Kemenko Marves dan BYD telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Shenzhen, Tiongkok pada Kamis, 25 Mei 2023.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kerja sama tersebut bertujuan untuk menjajaki potensi investasi antara Indonesia dan Tiongkok, termasuk dalam bidang mobil listrik.
"Penandatanganan MoU ini mencerminkan pentingnya langkah-langkah ke depan dalam mewujudkan ambisi kendaraan listrik di Indonesia," ujar Luhut dikutip dari keterangan resminya pada Sabtu, 27 Mei 2023.
Luhut menyampaikan pemerintah menargetkan dapat mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sehingga bisa menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.
"Kami mengapresiasi inisiatif BYD untuk menjajaki peluang ini lebih lanjut. Dengan sumber daya alam yang melimpah, lokasi geografis yang strategis, dan dukungan pemerintah, saya yakin Indonesia memiliki resep kunci untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri," tutur Luhut.
AMELIA RAHIMA SARI | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Pilihan Editor: Indikator Keberhasilan Program Insentif Kendaraan Listrik Dipertanyakan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.