Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laba Naik 169,3 Persen, Anak Perusahan Pelindo Bagikan Dividen 70 Persen dari Keuntungan

image-gnews
Tiga perusahaan melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia. Mereka adalah PT Batavia Prosperindo Trans Tbk., PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk., dan PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (TEMPO, Hendartyo Hanggi)
Tiga perusahaan melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia. Mereka adalah PT Batavia Prosperindo Trans Tbk., PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk., dan PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (TEMPO, Hendartyo Hanggi)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak perusahaan PT Pelindo (persero) yaitu PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) berkomitmen akan membagikan dividen pada 2023 minimal sebesar 60 hingga 70 persen dari laba bersih tahun buku 2022, sama seperti tahun buku 2021.

“Tentunya kami berkomitmen seperti tahun-tahun sebelumnya (dividen), untuk memberikan nilai tambah untuk pemegang saham kami,” ujar Direktur Keuangan dan SDM Sumarno dalam Media Gathering IPCC di Bali, Jumat 26 Mei 2023.

Secara historis, ia mengungkapkan setiap tahun IPCC hampir selalu membagikan dividen sebesar 60 hingga 70 persen dari laba bersih.

“Secara historis dividen IPCC konsisten bagi dividen 60 hingga 70 persen dari laba bersih,” ujar Sumarno.

Pihaknya menyebut pada tahun buku 2022. perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp161,72 miliar, atau meroket 169,3 persen year on year (yoy) dibandingkan laba tahun berjalan periode 2021 yang sebesar Rp60,05 miliar.

Karena itu, menurut dia, peluang perseroan cukup besar untuk membagikan dividen tunai lebih dari 60 hingga 70 persen dari laba bersih pada 2023 ini.

“Kalau tahun 2021 lalu Rp60 miliaran (laba bersih). Kami 2022 laba bersih Rp160 miliar. Jadi lumayan bagus nih ya,” ujar Sumarno.

Selanjutnya: IPCC menjaga pertumbuhan kinerja pada kisaran 10 hingga 20 persen

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

3 jam lalu

Dua anak tengah sibuk melihat telepon genggam melintas di area perumahan bersubsisdi dikawasan Celengsi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 17 Februari 2024. Seperti diketahui, secara total, KPR BTN tumbuh 10,4 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp257,92 triliun pada tahun 2023.  TEMPO/Tony Hartawan
Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.


Pegadaian Raih Laba Rp.1,4 Triliun di Kuartal I/2024

17 jam lalu

Pegadaian Raih Laba Rp.1,4 Triliun di Kuartal I/2024

Kinerja memuaskan ini merupakan kado indah untuk Pegadaian yang telah genap berusia 123 tahun.


Pelindo Regional 4 Catat 667.012 Jumlah Penumpang

21 jam lalu

Pelindo Regional 4 Catat 667.012 Jumlah Penumpang

Arus balik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah atau 2024 Masehi sudah hampir mencapai H+15. Kapal dan penumpang sudah keluar masuk pelabuhan, utamanya pelabuhan-pelabuhan kelolaan Pelindo di Regional 4 yang berada di Kawasan Timur Indonesia (KTI).


Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

1 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.


Ekspansi Margin Kotor dan Peningkatan Volume, Unilever Indonesia Catat Laba Bersih 1.4 Triliun

1 hari lalu

Ekspansi Margin Kotor dan Peningkatan Volume, Unilever Indonesia Catat Laba Bersih 1.4 Triliun

Unilever Indonesia mengumumkan hasil kinerja kuartal pertama 2024 dengan mencatat peningkatan margin kotor serta pertumbuhan volume dasar yang positif.


Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

3 hari lalu

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat mencoba mesin CS Digital dan mengganti kartu BCA magnetic menjadi kartu BCA berteknologi chip hasil kerja sama dengan Mastercard. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH
Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.


Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

3 hari lalu

Suasana BCA Singapore Airlines Travel Fair Jakarta 2024 pada hari terakhir, Ahad, 25 Februari 2024 di Main Atrium, Gandaria City Mall, Jakarta Selatan. Gelaran ini menghadirkan promo tiket liburan murah ke sejumlah destinasi. TEMPO/Defara Dhanya
Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.


Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

5 hari lalu

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun atau tumbuh 3,7 persen year on year atau YoY pada akhir kuartal pertama 2024.


Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

6 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.


SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

7 hari lalu

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan
SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.