TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) dan entitas anak mencatat laba bersih semester I 2024 sebesar Rp 26,9 triliun. Laba bersih itu meningkat 11,1 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 24,19 triliun pada semester I 2023. Sementara itu, total kredit meningkat sebesar 15,5 persen yoy dari Rp 735,9 triliun menjadi Rp 850 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri. "Pertumbuhan ini ditopang oleh ekspansi pembiayaan secara berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan," katanya dalam konferensi pers daring paparan kinerja BCA semester I 2024 pada Rabu, 24 Juli 2024.
Dia menjelaskan, kredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Peningkatan kredit juga terjadi di segmen kredit konsumer, yang ditopang dengan adanya BCA Expoversary 2024. Kegiatan tersebut, kata Jahja, berhasil mengumpulkan total aplikasi KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB) sekitar Rp 50 triliun.
"Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA dapat melalui paruh pertama 2024 dengan baik,” kata dia.
BCA melaporkan kredit korporasi menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi per Juni 2024. Kreditnya naik 19,9 persen yoy mencapai Rp 388,6 triliun. Kredit komersial juga tumbuh 7,9 persen yoy menjadi Rp 127,8 triliun. Sementara itu, kredit UKM naik 12,7 persen yoy hingga menyentuh Rp 114,4 triliun.
Portofolio kredit konsumer meningkat 13,6 persen yoy menjadi Rp210,2 triliun, didorong oleh penyaluran KPR yang tumbuh 10,8 persen yoy sebesar Rp 126,9 triliun. Di samping itu, pertumbuhan KKB tercatat sebesar 18,4 persen yoy menjadi Rp 62,1 triliun. Kemudian, outstanding pinjaman konsumer lainnya tercatat tumbuh 20,2 persen yoy, mencapai Rp 17,8 triliun.
Selanjutnya: Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tercatat....