TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan sawit PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) memproyeksikan pendapatan perseroan tumbuh 10 persen pada 2023.
Direktur Utama PT Teladan Prima Agro Tbk Wishnu Wardhana mengungkapkan hal tersebut usai acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Public Expose di Jakarta pada Rabu, 3 Mei 2023.
"Jadi kami mengestimasi bahwa penjualan akan tumbuh 10 persen dibandingkan tahun lalu, despite terjadinya penurunan harga komoditas, karena di-offset peningkatan produktivitas yang cukup baik," kata Wishnu pada awak media.
Pendapatan TLDN pada 2022 adalah Rp 3,61 triliun. Jika pendapatan perseroan pada 2023 ditargetkan tumbuh 10 persen dibandingkan tahun lalu, berarti pendapatan tahun ini sekitar Rp 3,97 triliun.
Lebih lanjut, Teladan Prima Agro menargetkan produksi tandan buah segar atau TBS sebanyak 1,07 juta ton pada 2023. Target tersebut naik 3 persen dibandingkan tahun lalu.
Sedangkan produksi crude palm oil atau CPO ditargetkan 397 ribu ton atau tumbuh sekitar 5 hingga 10 persen dibandingkan tahun lalu.
Lebih jauh, Wishnu mengaku optimistis perusahaannya dapat mencapai target tersebut. Dia memaparkan, TLDN menyiapkan sejumlah upaya untuk mencapai target produksi CPO dan TBS itu.
Pertama adalah pemanfaatan Teladan Productivity Technology Science atau TPTS. Lalu ada pembangunan pabrik crude palm kernel Oil (CPKO) dan biogas power plant (BPP) yang ditargetkan rampung pada kuartal IV 2023.
Terakhir, melalui peningkatan kinerja operasional dengan utilisasi dana IPO. Ini dilakukan dengan mengakuisisi perusahaan sawit.
Pilihan Editor: KAI Commuter Sebut Tarif KRL Jabodetabek Tidak Naik
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini