“Belanja prioritas ketahanan pangan juga diberikan untuk Bantuan Calon Induk, Pembangunan 2.589 Unit Jalan Pertanian, serta 495 unit Olahan Pakan Ternak,” tutur Sri Mulyani.
APBN juga bekerja untuk memulihkan scarring effect yang ada di dalam masyarakat melalui belanja perlindungan sosial. Contohnya seperti penyaluran PKH untuk 9,6 juta KPM, Kartu sembako untuk 17,5 juta KPM, bantuan PIP dan KIP Kuliah, bantuan stimulan rumah terdampak bencana di Kabupaten Cianjur, serta penyaluran subsidi dan BLT Desa.
Di sektor pendidikan, realisasi APBN dimanfaatkan antara lain untuk gaji pengajar, PIP, dan KIP Kuliah. “Selain itu, dana pendidikan juga digunakan untuk menyalurkan BOS dan Kartu Prakerja, serta dana abadi di bidang pendidikan,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani berujar, APBN juga diguanakan untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur. Hingga akhir Maret, APBN 2023 telah dikucurkan untuk membangun jalan (progress 11,7 persen), jembatan (progress 10 persen), bendungan (progress 22,6 persen), jaringan irigasi (progress 11,3 persen), sarana dan prasarana Pendidikan (progress 21,2 persen), SPAM (progress 16,3 persen) rel KA (progress 12,2 persen), bandara (progress 16,8 persen), dan pelabuhan laut (44 unit).
“Alokasi belanja prioritas infrastruktur juga digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur daerah serta penyaluran pembiayaan perumahan sebanyak 16.647 unit rumah,” ujar Menkeu Sri Mulyani.
Pilihan Editor: Ditemui Jokowi, Volkswagen Siap Bangun Industri Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini