TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membeberkan langkah pemerintah setelah BASF berencana melakukan investasi untuk pembangunan ekosistem baterai mobil listrik. Seperti diketahui, BASF akan menyuntikkan modal senilai US$ 2,6 miliar.
“BASF dan Eramet menyampaikan secara langsung minat investasinya kepada Bapak Jokowi untuk melakukan investasi di Maluku Utara dalam rangka pembangunan ekosistem baterai mobil,” tutur Bahlil, dikutip dari keterangan resmi pada Selasa, 18 April 2023.
Bahlil berujar kerja sama antara BASF dan Eramet ini akan membangun Proyek Sonic Bay di Kawasan Industri Teluk Weda, Maluku Utara. Proyek itu merupakan pabrik pemurnian nikel atau kobalt High Pressure Acid Leach (HPAL) yang menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitates (MHP).
Lebih lanjut, menurut Bahlil, pembangunan proyek ini akan memperhatikan lingkungan serta memakai energi hijau. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, kata dia, Indonesia sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama, di antaranya dalam hilirisasi industri dan ekonomi hijau.
Bahlil menilai ini adalah sebuah momentum yang tepat untuk menyampaikan kepada dunia internasional bahwa Indonesia terbuka dalam hal menarik investasi, tidak hanya di Asia tapi juga dari Eropa. Menurutnya, ini sebagai bentuk investasi yang inklusif.
Selanjutnya: "Ini sekaligus menganulir cara berpikir orang....