Jokowi menambahkan terdapat 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi yang diproyeksikan mencapai nilai investasi USD 545,3 miliar hingga 2040, yang mana angka tersebut merupakan peluang yang sangat besar dan saling menguntungkan.
Kemudian, terkait ekonomi hijau, Indonesia berkomitmen kuat menjaga keberlangsungan lingkungan dan telah melakukan aksi-aksi yang nyata.
"Laju deforestasi turun signifikan dan terendah selama 20 tahun terakhir. Kebakaran hutan turun 88 persen, rehabilitasi hutan 600 ribu hektare hutan yang akan selesai direhabilitasi di tahun 2024, ini terluas di dunia," kata Jokowi.
Selain itu, dibangun 30 ribu hektare kawasan industri hijau dan pada 2023, sebanyak 23 persen energi berasal dari energi baru dan terbarukan.
"Kemudian, pada 2025, seluruh pembangkit batu bara ditutup. Kami menjalankan apa yang menjadi komitmen kami, bukan hanya bicara," ujarnya. Belakangan Istana meralat pernyataan tersebut dan memastikan rencana penutupan PLTU baru akan rampung pada 2050.
Presiden Jokowi juga menegaskan Indonesia ingin memastikan bawah transisi energi menghasilkan energi yang terjangkau bagi masyarakat, yang mana industri membutuhkan inovasi dan pembiayaan yang besar, setidaknya satu triliun dolar AS sampai 2060.
Untuk itu, Jokowi mengundang seluruh investor untuk datang dan berkolaborasi dengan Indonesia.
Baca juga: Periode Jokowi Hampir Berakhir, Ini Target Budi Karya Sumadi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.