Ia berharap akan ada pertimbangan untuk relaksasi angkutan barang guna memenuhi suplai kebutuhan pangan masyarakat.
"Kami sudah menyampaikan hasil notulensinya untuk kiranya bisa ditindaklanjuti menjadi concern, menjadi pertimbangan untuk melakukan relaksasi terhadap beberapa saja bukan semuanya, yang memang mesti disuplai dengan baik demi kebutuhan masyarakat," katanya lagi.
Putu juga memastikan telah menunjuk Person in Charge (PIC) untuk bisa menangani keluhan atau masalah yang kemungkinan akan terjadi di lapangan atas pembatasan tersebut.
"Jadi baik perusahaan maupun asosiasi kalau ada masalah untuk pangan dan pakan bisa hubungi Direktur Hasil Makanan dan Hasil Laut. Kalau minuman dengan Direktur Minuman Penyegar. Kita juga koordinasi dengan LO Satgas Pangan. Itu juga nanti akan mengoordinasikan ke lalu lintas dan juga dengan (Ditjen) Perhubungan Darat," katanya pula.
Meski demikian, Putu memastikan tidak perlu ada kekhawatiran soal pasokan dan distribusi pangan pada momentum Lebaran kali ini.
"Sama sekali tidak ada kekhawatiran, jadi dari sisi ketersediaan, tersedia. Jangan sampai nanti masalah angkutan jadi kendala dalam kita memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Putu.
Pilihan Editor: Insentif Pajak Kendaraan Listrik, Kemenperin Targetkan 35.862 Mobil dan 138 Bus Tahun Ini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini