TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah survei mengungkapkan sebanyak 62 persen para manajer puncak atau bos perusahaan mengakui bahwa kesalahpahaman antara departemen keamanan informasi (TI) dan bisnis telah menyebabkan insiden dunia maya yang serius. Survei itu dilakukan oleh perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky.
“Untuk mengubah cara karyawan menyikapi keamanan informasi di suatu organisasi, perlu mendapatkan dukungan di tingkat tertinggi, yaitu dari para dewan direksi,” ujar Kaspersky lewat keterangan tertulis pada Jumat, 7 April 2023.
Jadi, apa saja yang harus diberitahukan kepada CEO atau direktur, mengingat mereka selalu sibuk dan bisa jadi soal keamanan informasi menjadi terlewat? Berikut adalah lima kunci sederhana bagi para manajemen puncak agar pesan keamanan siber dapat lebih mudah dipahami:
1. Pelatihan keamanan tim siber
Kapsersky mencontohkan skandal akhir 2022 di Amerika Serikat ketika penyerang menembus jejaring sosial VIP Infragard. Platform tersebut digunakan oleh FBI untuk secara rahasia memberi tahu CEO perusahaan besar tentang ancaman dunia maya yang paling serius.
Peretas atau hacker mencuri database dengan alamat email dan nomor telepon lebih dari 80 ribu anggota dan menjualnya seharga US$ 50 ribu. Berbekal informasi kontak ini, mereka yang membelinya memperoleh kepercayaan dari CEO yang terpengaruh atau menggunakannya dalam serangan BEC.
“Terkadang CEO menjadi korban serangan swatting yang cukup berbahaya,” kata Kaspersky.
Selanjutnya: Dengan mempertimbangkan hal itu....