Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indef Sebut Teknologi dan Regulasi Jadi Tantangan Pengembangan Energi Panas Bumi

image-gnews
Aktivitas pekerja di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, Bandung, 18 Oktober 2017. TEMPO/Amston Probel
Aktivitas pekerja di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, Bandung, 18 Oktober 2017. TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menjelaskan tantangan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) seperti energi panas bumi atau geothermal. Tantangan tersebut adalah teknolgi dan regulasi yang mendukung implementasi energi panas bumi.

“Tantangannya cukup berat. Geothermal ini diharapkan bisa mengurangi berbagai penggunaan energi yang tidak terbarukan,” ujar dia dalam diskusi virtual bertajuk “Quo Vadis Panas Bumi Indonesia?" pada Rabu, 5 April 2023.

Dia menjelaskan, untuk menghadapi tantangan tersebut butuh banyak pemikiran, pandangan, dan pendapat. Energi panas bumi, kata Tauhid, memang menjadi salah satu isu yang cukup krusial untuk bahas. Apalagi saat ini, dia mendengar banyak investor swasta yang sudah mulai masuk ke Indonesia.

“Investor tersebut ingin melihat, wait and see, bagaimana panas bumi bisa diterima banyak entitas terutama kalangan bisnis, masyarakat dan sebagainya,” tutur Tauhid.

Ditambah lagi, banyak perusahaan global yang sudah mulai mencanangkan untuk menggunakan sumber energi baru terbarukan dalam kegiatan produksi maupun usahanya. Salah satu sumbernya tentu yang diharapkan adalah geothermal yang merupakan energi ramah lingkungan.

Namun, di sisi lain, Tauhid melanjutkan, ada yang mengatakan bahwa Indonesia masih surplus listrik yang cukup besar, mengingat konsumsi litrik yang masih rendah jika dibandingkan dengan negara di ASEAN. Hal itu menjadi tantangan bagaimana panas bumi menjadi salah satu sumber yang cukup besar.

“Indef selalu berusaha mengedepankan isu ini menjadi isu publik. Tidak berhenti sampai di sini kita mendorong adanya perubahan kebijakan, perubahan mindset,” ucap dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan, dia menyarankan perlu adanya perubahan besar bagi para pengambil kebijakan, pelaku bisnis maupun masyarakat yang tampaknya mulai sadar bahwa perubahan lingkungan menjadi satu kebutuhan. Salah satunya mengedepankan EBT menjadi satu sumbernya.

Tauhid juga menuturkan bahwa pengembangan energi baru terbarukan Indonesia hingga 2023 masih sekitar 12-13 persen. Pencapaian itu, menurut dia, masih jauh dari target yang dicanangkan pemerintah yakni pada 2025 sekitar 23 persen.

“Ini perlu kerja keras agar dicapai dalam 2 tahun mendatang apalagi kita tahun lalu sudah memutuskan bahwa kita akan kembali ke net zero emission, yaitu pada 2060 benar-benar tidak ada lagi penggunaan energi yang tidak ramah lingkungan,” kata dia.

Pilihan EditorCetak Rekor Tertinggi Selama Beroperasi, RMK Energy Catat Laba Rp 404,1 Miliar pada 2022

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

6 hari lalu

Power plan PLTP Lumut Balai I, Semende Darat Laut beroperasi sejak 2019. Dari pembangkit milik PT. Pertamina Geothermal Energy area Lumut Balai, energi sebesar 55Mw dialirkan untuk menjaga sistem kelistrikan di Sumbagsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.


Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Konflik Iran dengan Israel berisiko mengancam ketahanan energi Tanah Air.
Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.


Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

7 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia


Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

8 hari lalu

Konflik Iran dengan Israel berisiko mengancam ketahanan energi Tanah Air.
Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.


Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

8 hari lalu

 Kereta Cepat Jakarta Surabaya Buatan Anak Bangsa. (Tangkapan Layar Youtube LPDP RI)
Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang


Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

11 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 April 2024. Blair sebelumnya diminta Jokowi membantu mempromosikan IKN ke dunia internasional. Tony Blair menyebut pemerintah dapat melakukan promosi ke beberapa negara lain seperti pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), serta sejumlah perusahaan asing di kawasan Asia untuk berinvestasi di IKN. TEMPO/Subekti.
Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

31 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

33 hari lalu

PT Pertamina International Shipping (PIS) per 1 Februari 2023 resmi memiliki kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) atau kapal tanker gas raksasa.
Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.


Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

34 hari lalu

Logo Telegram. Istimewa
Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.