TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengaku sangat prihatin atas meledak dan terbakarnya Kilang Dumai, Sabtu, 1 April 2023. Terlebih, Kilang Dumai pernah mendapat penghargaan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 dari Kementerian Ketenagakerjaan pada Agustus 2022.
Penghargaan Zero Accident Award diterima Kilang Dumai karena berhasil mencapai 64.995.832 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja sejak 1 Oktober 2013 hingga 31 Desember 2021.
Afriansyah pun mengatakan Kementeriannya bakal melakukan evaluasi secara komprehensif. "Keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama bagi industri berisiko tinggi, seperti industri migas, termasuk Pertamina," kata Afriansyah kepada Tempo, Selasa malam, 4 April 2023.
Menurut dia, mendapatkan penghargaan K3 tidak menjamin perusahaan tidak akan terjadi kecelakaan. Sebab, kecelakaan bisa terjadi karena karena faktor manusia ataupun faktor alam.
Pemberian penghargaan pun memungkinkan dicabut jika terbukti kecelakaan terjadi karena perusahaan tidak patuh dalam penerapan persyaratan K3. "Kami akan evaluasi secara mendalam penerapan persyaratan K3 di perusahaan tersebut," ujar dia.
Lebih lanjut, Afriansyah meminta Pertamina mengambil pelajaran dari insiden Kilang Dumai, sehingga kejadian serupa bisa dicegah. Kementerian Ketengakerjaan juga merekomendasikan Pertamina untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian K3 bersama SKK Migas. Menurut dia, evaluasi K3 harus dilakukan komprehensif. Termasuk mendorong penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau SMK3.
"Sebagai bagian dari industri yang memilki risiko bahaya tinggi, Pertamina bahkan wajib melakukan audit penerapan SMK3 secara terstruktur," ujarnya.
Insiden meledak dan terbakarnya Kilang Dumai terjadi pada Sabtu malam, sekitar pukul 22.40. Insiden mengakibatkan 9 pekerja terluka akibat terkena pecahan kaca. Sebanyak 418 unit rumah, empat masjid, serta tiga SD dan SMP, juga mengalami kerusakan. Kini, proses perbaikan sedang dikebut.
"Target perbaikan fasilitas umum dan sosial rampung 7 April. Sedangkan perbaikan rumah warga ditargetkan selesai 17 April, sebelum lebaran," kata Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Selasa, 4 April 2023.
Ihwal kronologi kejadian, Taufik mengatakan ledakan bermula dari kebocoran gas hidrogen pada pipa 6 inci di kompresor 212-C-2 pada pukul 22.42. Setelah itu, percikan api muncul dan terjadilah ledakan yang diikuti kebakaran. Api kemudian berhasil dipadamkan pada pukul 22.51.
"Dari evaluasi lebih lanjut, pukul 23.30 kondisi sudah dinyatakan aman," ujar dia.
Namun, investigasi mendalam masih terus dilakukan. Baik oleh Pertamina, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, maupun kepolisian. Sampel material, kata Taufik, juga akan diuji di laboratorium untuk evaluasi.
Pilihan Editor: Kebakaran Kilang Dumai, Anggota DPR: Jika Berulang, Ada Masalah di Pimpinan Pertamina
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.