“Dari kecil kami biasa melihat perpustakaan di rumah dengan banyak sekali buku-buku dengan Bahasa Jerman, Prancis, Belanda, dan Inggris. Buku bahasa Indonesia malah jarang. Karena itulah dari kecil kami semua sudah suka membaca,” katanya.
Selanjutnya, setelah gemar membaca, putri-putri Bung Hatta menjadi gemar menulis. Sejumlah buku dan penelitian telah dibukukan oleh Gemala. Salah satunya buku Pedoman Manajemen Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan yang diterbitkan oleh Universitas Indonesia dan menjadi acuan rumah-rumah sakit di Tanah Air.
Bersama kakak-adiknya (Meutia dan Halida Hatta), Gemala juga menulis buku “Bung Hatta di Mata Tiga Putrinya”. Buku ini merupakan tuangan pengalaman refleksi ketiga putri Bung Hatta atas sosok ayahnya, sang negarawan sejati.
Gemala usai menyelesaikan pendidikan SMA Santa Ursula di tahun 1970 lalu meraih gelar MRA dari School of Medical Record Administration, Sydney, Australia di tahun 1976. Gemala juga melanjutkan Pendidikan S2 di Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dan lulus di tahun 1994. Pada tahun 2002, ia meraih gelar doktor dengan penghargaan cumlaude dari jurusan Biostatistik, FKM Universitas Indonesia.
Hingga saat ini, perempuan 71 tahun tersebut masih aktif mengajar di berbagai perguruan tinggi, “Saya senang mengajar, menularkan ilmu sehingga sedikit banyak, mudah-mudahan saya bisa membantu memberikan ilmu dan pencerahan. Mahasiswa Politeknik Tempo semoga kelak bisa menjadi penulis hebat, serta menggunakan media sosial dengan berintegritas dan etika,” ucapnya.
Pilihan Editor: Dies Natalis Kedua, Politeknik Tempo Adakan Parenting Talk Show hingga Try Out UTBK-SNBT
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.