TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangkaian Dies Natalis ke-2, Politeknik Tempo menggelar talkshow dengan menghadirkan putri proklamator Bung Hatta yakni Gemala Rabi’ah Hatta. Selama hampir dua jam, cendekia sekaligus perintis sistem rekam medis kesehatan modern di Indonesia itu berbagi pengalaman dan mendorong mahasiswa Politeknik Tempo untuk menjadi insan yang penuh integritas.
Gemala mengaku bahwa ajaran kesederhanaan dan intergritas dari sang ayah sangat berpengaruh besar terhadap dirinya. Setelah dewasa pun ia setia dengan kejujuran dan nilai-nilai luhur yang diteladankan oleh ayahnya setiap hari.
“Dari beliau kami belajar intergritas. Sejak mundur dari jabatan wakil presiden, tak pernah sekali pun ayah mengritik, protes atau mengumbar segala hal tentang Bung Karno. Semua ia tutup rapat, karena itulah integritas," ujar Gemala pada Dies Natalis ke-2 Politeknik Tempo di Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023.
Gemala menceritakan ayahnya tidak pernah menceritakan kehebatan dirinya. Gemala pun awalnya tidak pernah tahu ayahnya orang hebat hingga akhirnya membaca buku-buku yang ditulis orang lain tentang Bung Hatta. "Saya bahkan tak tahu pekerjaan ayah saya, yang saya tahu beliau kerja di Gedung seberang rumah (Istana Negara),” ucapnya.
Menurut nenek dua cucu ini, Mohammad Hatta selalu mengajari anak-anaknya untuk bersikap rendah hati, tidak sombong, dan tidak membeda-bedakan. Mereka berprinsip, harta yang beliau miliki adalah milik negara.
“Jadi ya saat kecil, kami bermain bersama anak-anak dari para pekerja presiden. Saya bermain petak umpet, mobil-mobilan dari kulit jeruk bali bersama anak-anak lain. Tidak ada yang membedakan kehidupan saya dengan anak-anak lainnya,” katanya.
Sedari kecil, tutur Gemala, ayahnya mengajarkan anak-anaknya untuk suka membaca. Saat ketiga putrinya belum membaca, Bung Hatta tak segan mendongeng atau menceritakan isi buku dengan penjiwaan sehingga imajinasi anak-anaknya melambung.
Selanjutnya: “Dari kecil kami biasa melihat perpustakaan di ..."