Dengan layanan tersebut, menurut Andi, nasabah akan semakin dipermudah untuk mengakses terkait perumahan melalui layanan dalam jaringan (daring).
Sebelumnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BTN memutuskan akan membagikan dividen senilai Rp 609 miliar atau 20 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022 yang sebesar Rp 3,04 triliun.
Adapun, dengan jumlah tersebut setiap pemegang saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp 43,39 per lembar saham.
Pada tahun 2023, BTN menargetkan kredit dan pembiayaan, serta Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8 persen hingga 10 persen secara year on year (yoy).
Kemudian, perseroan menargetkan laba bersih tumbuh kisaran 8 persen hingga 10 persen yoy, serta Non-Performing Loan (NPL) Gross membaik pada kisaran 3,2 persen hingga 3 persen.
Bank BTN fokus pada penghimpunan DPK Low Cost dengan meningkatkan Current Account Saving Account (CASA) pada segmen ritel dan institusi, serta membangun kapabilitas untuk peningkatan CASA pada segmen wholesale banking.
Pilihan Editor: Hippindo: Pakaian Bekas Impor Mematikan Toko yang Menjual Merek Global
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini