TEMPO.CO, Jakarta - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) akan melantai di Bursa Efek Indonesia atau BEI pada bulan depan. Perusahaan nikel ini menawarkan dividen minimal 30 persen dari laba bersih.
"Perseroan telah membagikan dividen sejak tahun 2012 dan akan melakukan pembagian dividen menggunakan tahun buku 2022 yang akan dibagikan pada tahun 2023," kata Presiden Direktur PT Trimegah Bangun Persada Tbk, Roy A. Arfandy dalam keterangan persnya pada Jumat, 17 Maret 2023.
Dalam keterangannya itu, disebutkan NCKL akan membagikan dividen kepada pemegang saham minimal 30 persen dari laba bersih. Ini tergantung pada arus kas dan rencana investasi perseroan, hukum dan peraturan Indonesia, serta persyaratan lainnya.
Jika menilik kinerja keuangan NCKL, pendapatan perusahaan nikel ini mencapai Rp 9,04 triliun selama Januari hingga November 2022. Jumlah ini naik 17,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Trimegah Bangun Persada juga mencatat pendapatan lain sebesar Rp 231,30 miliar. Ini meningkat 255,82 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 65 miliar.
Selain itu, perusahaan nikel ini menekan beban penjualan, umum, dan administrasi sebesar 9,05 persen dari Rp 873,45 miliar menjadi Rp 794,43 miliar.
Sedangkan laba periode berjalan NCKL melesat 207,95 persen dari Rp 1,39 triliun per November 2021 menjadi Rp 4,30 triliun per 30 November 2022. Laba per saham kemudian ikut naik dari Rp 23,16 per lembar saham menjadi Rp 78,63.
Masa penawaran awal atau book building saham NCKL dilakukan pada 15 hingga 24 Maret 2023. Dalam book building tersebut, saham NCKL ditawarkan Rp 1.220 sampai Rp 1.250 per lembar.
Sementara initial public offering atau IPO dilakukan pada 5 - 10 April 2023. Perusahaan nikel ini menargetkan Rp 9,7 triliun dalam proses ini.
Saham yang akan dilepas adalah 12 sampai 13 persen dari total saham NCKL. Sementara itu, saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) akan dicatatkan di BEI pada 12 April 2023.
Pilihan Editor: Trimegah Bangun Persada Bakal IPO Bulan Depan, Bidik Dana Rp 9,7 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.