Bursa saham di seluruh Eropa pun ikut terpukul kemarin. Indeks saham unggulan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt Jerman, misalnya, turun 3,3 persen, sementara indeks CAC 40 di Paris turun 3,6 persen. Sementara pasar saham di Milan tergelincir 4,6 persen, di Madrid turun 4,3 persen, dan di Amsterdam jatuh 2,9 persen.
Adapun dalam banyak kasus, saham sektor keuangan memimpin penurunan kinerja saham. Pasalnya, kalangan investor mengkhawatirkan dampak lebih lanjut pada lembaga perbankan.
Sedangkan aksi jual saham Credit Suisse sebelumnya dilaporkan dipicu oleh laporan keuangan tahunan yang lebih lemah dari perkiraan. Selain itu, ada juga pengumuman bahwa pemegang saham terkemuka - Saudi National Bank - tidak akan memberikan dukungan keuangan baru melalui akuisisi lebih banyak saham.
Pada hari Rabu malam kemarin, bank sentral Swiss memastikan bakal menggelontorkan uang tunai kepada Credit Suisse jika diperlukan untuk mempertahankannya. Hal ini disampaikan walaupun sejumlah pejabat yakin bank tersebut tidak berisiko bangkrut.
Sedangkan Bank Sentral Eropa mengingatkan ke para pemberi pinjaman utama Eropa lainnya untuk memantau eksposur mereka terhadap saham dan obligasi Credit Suisse. Bank-bank Eropa sudah di bawah tekanan selama 12 bulan terakhir, dengan tingkat inflasi melonjak di tengah pasokan energi dan masalah perdagangan terkait dengan konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
ANTARA
Pilihan Editor: Silicon Valley Bank Kolaps, Sandiaga Uno Minta Startup Waspada dalam Siapkan Strategi Permodalan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.