TEMPO.CO, Jakarta - Sorotan publik saat ini terus terpaku pada para pejabat Kementerian Keuangan yang diketahui gemar pamer harta dan memiliki jumlah kekayaan di luar nalar. Sri Mulyani pun bertindak dengan mencopot para pejabat yang diketahui mencedari kepercayaan publik, seperti Rafael Alun Trisambodo dan Eko Darmanto.
Usai Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkit kasus-kasus yang melibatkan pejabat Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai, Kementerian Keuangan, Sri Mulyani tak banyak bicara. Dua pejabat di instansi itu sedang disorot yaitu eks Kepala Bagian Umum Ditjen Pajak Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo dan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.
"Kami perbaiki sesuai arahan presiden," kata Sri Mulyani singkat setelah mengikuti sidang kabinet bersama Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023.
Akademisi dan pegiat antikorupsi Imam Prasodjo melihat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersedih luar biasa di tengah ramai Kementerian Keuangan disorot oleh publik saat ini. Sorotan publik itu tak lepas dari terungkapnya harta kekayaan tak wajar mantan pejabat Ditjen Pajak dan belakangan diketahui juga dilakukan oleh pejabat Ditjen Bea Cukai, dua instansi yang berada di bawah Kemenkeu.
"Bu Sri Mulyani mengekspresikan kesedihannya luar biasa tentang musibah yang terjadi," ujar Imam usai pertemuan Sri Mulyani dengan para pegiat antikorupsi di Kantor Kemenkeu, Kamis malam, 2 Maret 2023.
Di kesempatan saat wawancata dengan Tim Tempo, Sri Mulyani kembali ungkapkan kekecewaannya. “Kalau level hukuman disiplin, kalau bisa pecat, pasti saya pecat,” ujar dia dalam wawancara khusus dengan Tempo pada Jumat siang pekan lalu, 3 Maret 2023.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut sederet kecurangan Rafael dan Eko.
Gemar pamer harta
Rafael menjadi sorotan akibat gaya hidup anaknya yang kerap memamerkan kekayaan di media sosial. Parahnya, sejumlah kekayaan yang dipamerkan tersebut diketahui tak tercantum dalam LHKPN dan tak patuh pembayaran pajak.
Hal serupa berlaku bagi Eko. Eko kerap memamerkan gaya hidup mewah di media sosial. Dia juga disebut memiliki koleksi mobil antik dan motor gede Harley Davidson serta beberapa barang dengan merek mahal. Eko memperlihatkan dirinya sedang mengendarai motor gede, mobil antik, hingga pesawat Cessna.
Memiliki kekayaan di luar nalar
Setelah dilakukan pemeriksaan, Rafael ternyata memiliki sejumlah riwayat transaksi mencurigakan sebesar Rp 500 miliar dari 40 rekening lebih yang diduga terkait Rafael Alun Trisambodo.
Angka tersebut jauh lebih besar dari kekayaan yang dilaporkan Rafael Alun ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mantan Kabag Umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II memiliki harta kekayaan mencapai Rp 56,1 miliar.
Sementara itu, menurut LHKPN KPK per 31 Desember 2021, harta kekayaan Eko sebesar Rp 6,72 miliar. Dalam LHKPN itu juga mencatat Eko memiliki dua aset tanah dan bangunan senilai Rp 12,5 miliar dan 9 mobil senilai Rp 2,9 miliar. Sementara itu, utangnya tercatat mencapai Rp 9 miliar lebih.
Tak patuh bayar pajak
Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Keuangan Awan Nurmawan Nuh mengungkapkan hasil pemeriksaan menemukan bahwa Rafael Alun tidak melaporkan harta dengan benar, tidak patuh dalam pelaporan dan pembayaran pajak, serta punya gaya hidup pribadi dan keluarga yang tidak sesuai asas kepatutan dan kepantasan.
Tak lapor LHKPN
Setelah dilakukan pemeriksaan, Rafael fiketahui memiliki usaha sewa yang tidak sepenuhnya dilaporkan dalam harta kekayaan. Rafael juga tidak sepenuhnya melaporkan harta berupa uang tunai dan bangunan dalam LHPKN. Tak hanya itu, sebagian aset Rafael juga diatasnamakan pihak terafiliasi.
HAN REVANDA PUTRA I RIRI RAHAYU I FAJAR PEBRIANTO
Pilihan Editor: Sri Mulyani Ungkapkan Sikap Tegas ke Pegawai Bermasalah: Kalau Bisa Pecat, Saya Pecat
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.