TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah alasan yang membuat seseorang memilih untuk mengundurkan diri dari pekerjaan atau biasa disebut resign. Beberapa sebab yang paling umum digunakan seseorang untuk resign antara lain menemukan pekerjaan baru, masalah gaji atau soal lingkungan yang tidak nyaman.
Perlu diperhatikan, sebelum memutuskan untuk resign akan lebih baik memikirkannya dengan matang. Sebab terkadang beberapa orang justru menyesali keputusan mereka karena resign. Apapun alasannya, pengunduran diri harus tetap dilakukan dengan baik agar tetap profesional.
Ketika hendak mengajukan resign, pasti hal pertama ditanyakan oleh HRD adalah alasan. Agar alasan resign bisa diterima dengan baik oleh perusahaan, Anda harus menyiapkan alasan resign yang baik dan masuk akal.
Lalu, seperti apa alasan resign yang baik dan masuk akal? Melansir dari thebalancemoney, simak beberapa alasan resign yang baik dan masuk akal berikut ini.
1. Mendapat Pekerjaan Baru
Alasan terbaik untuk berhenti dari pekerjaan adalah Anda telah menemukan pekerjaan baru. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk resign, pastikan Anda sudah pasti mendapatkan pekerjaan di tempat baru. Pastikan juga Anda sudah mengkonfirmasi offering letter dari perusahaan baru. Jangan lupa bereskan atau arsipkan data di kantor lama dan sudah membuat surat pengunduran diri sebelum berhenti.
2. Alasan Kesehatan
Alasan selanjutnya untuk resign dengan baik dan masih masuk akal adalah karena ada masalah kesehatan. Jika Anda dalam keadaan kurang sehat terutama harus menjalani pengobatan cukup intens hingga mengganggu pekerjaan, maka alasan ini bisa digunakan. Apalagi jika Anda mengidap penyakit yang mendadak diderita, tentu itu bisa menjadi alasan paling pas untuk resign dan meninggalkan posisi dalam perusahaan. Jika memang Anda mengidap penyakit tertentu misalnya penyakit kronis, pastikan Anda sudah memiliki asuransi kesehatan sebelum memutuskan resign.
3. Tidak Cocok dengan Atasan
Terkadang memiliki atasan atau bos yang menjengkelkan menjadi alasan beberapa orang memilih resign. Terutama jika memiliki bos yang tidak selaras dengan gaya kerja Anda, itu bisa menjadi pertanda bagi Anda untuk waktunya pindah perusahaan. Namun, jika Anda masih menyukai posisi dan atasan Anda, pertimbangkan untuk mencari peluang lainnya sebelum mengundurkan diri.
4. Lingkungan Kerja Toxic
Sebagai pekerja apalagi pekerja kantor, biasanya waktu paling banyak dihabiskan di kantor. Apabila Anda memiliki rekan kerja, atasan, dan lingkungan kantor yang negative alias toxic, tentunya itu bisa mempersulit pekerjaan Anda. Lingkungan yang toxic dapat membuat tempat kerja menjadi tempat yang tidak nyaman. Untuk itu, jika memang Anda sudah tidak sanggup lagi bekerja di lingkungan toxic, maka Anda mungkin harus resign.