5. Pindah Domisili
Salah satu alasan paling baik dan masuk akal untuk resign adalah pindah domisili atau tempat tinggal. Tidak semua perusahaan menerapkan work from home atau kerja dari rumah, terutama untuk jenis pekerjaan tertentu. Apalagi jika Anda pindah domisilinya lebih jauh dari tempat bekerja. Namun sebelum mengajukan resign, ada baiknya Anda bertanya dulu pada HRD apakah memungkinkan bekerja remote atau WFH. Jika memungkinkan, Anda tak perlu resign, namun jika tidak bisa remote, mungkin resign bisa menjadi bahan pertimbangan.
6. Melanjutkan Pendidikan
Bekerja sambil sekolah atau kuliah memang dirasa sulit bagi sebagian orang. Beberapa orang akan kesulitan membagi waktu antara bekerja atau kuliah. Apalagi keduanya terkadang memiliki jadwal yang sangat menyita waktu dan sulit dibagi. Maka dari itu, melanjutkan pendidikan bisa jadi alasan masuk akal untuk resign. Terutama jika tujuan utama Anda memang sangat ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih lanjut demi karir.
7. Ingin Memulai Bisnis
Alasan resign yang masuk akal selanjutnya adalah ingin memulai bisnis atau usaha sendiri. Tak sedikit pekerja yang mengumpulkan modal dengan bekerja kantoran terlebih dulu. Terutama sudah banyak sekali pekerja kantoran yang mungkin jenuh dengan rutinitas sehari-sehari sehingga memilih untuk membangun bisnis sendiri.
8. Gaji Tidak Sesuai
Gaji kerap dijadikan alasan beberapa orang untuk mengundurkan diri atau resign dari pekerjaan. Namun, ada baiknya jika hal ini Anda diskusikan terlebih dulu dengan HRD dan atasan Anda. Biasanya jika sudah bekerja dalam jangka waktu yang lama, Anda bisa dipromosikan untuk naik gaji. Akan tetapi, jika dirasa tidak ada kenaikan gaji sedangkan beban kerja semakin menumpuk, maka Anda bisa mempertimbangkan untuk resign.
RIZKI DEWI AYU
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.