TEMPO.CO, Jakarta -MinyaKita merupakan salah satu jenis minyak goreng besutan pemerintah yang dirilis tahun 2022 lalu. Menjelang puasa bulan Ramadan 2023, keberadaan minyak goreng MinyaKita di sejumlah daerah dikabarkan kian langka. Toh kalau ada, harganya dibanderol tinggi mencapai Rp 20 ribu per liter.
Baca : Minyakita Langka di Pasaran, Simak Aturan Baru untuk Membelinya
Padahal, berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 49 Tahun 2022, minyak goreng rakyat terdiri atas minyak curah dan MinyaKita yang diatur oleh pemerintah dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000 per liter.
Berikut adalah beberapa hal seputar langkanya minyak goreng MinyaKita menjelang puasa Ramadan 2023:
- Hasil Investigasi KPPU: Akal-akalan Produsen Minyak Sawit
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memaparkan hasil investigasi awal soal penyebab kelangkaan minyak goreng kemasan sederhana merek MinyaKita. Direktur Ekonomi KPPU, Mulyawan Ranamanggala menduga ada akal-akalan produsen minyak sawit dalam mengatur pasokan Minyakita sehingga harganya naik dan sulit ditemukan di pasaran.
"Kami menduga selisih ini bisa menyebabkan pelaku usaha atau produsen minyak premium ini merasa, kok produk saya belum terserap nih, sedangkan Minyakita lebih diserap masyarakat. Jadi mungkin itu strategi," kata dia saat ditemui Tempo pada Senin, 30 Januari 2023.
- KAPPI: Terdapat Sebuah Anomali
Seperti halnya hasil investigasi KPPU, dugaan yang sama juga disampaikan oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI). Ketua bidang Penguatan Usaha dan Investasi DPP IKAPPI Ahmad Choirul Furqon menilai, kondisi ini tidak wajar atau terdapat sebuah anomali lantaran memasuki momentum pemilu dan bulan Ramadan.
"Jangan sampai ada pihak-pihak tertentu, pemain yang sengaja membuat harga minyak goreng ini tidak stabil," ujar Ahmad melalui keterangan tertulis pada Senin, 30 Januari 2023.
- Mendag Zulhas Naikkan DMO Minyak Sawit
Merespons langkanya minyak goreng MinyaKita di pasaran menjelang puasa Ramadan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan telah mengambil langkah agar stok minyak goreng di dalam negeri bertambah. Kebijakan yang ia tetapkan adalah menaikkan domestic market obligation (DMO) untuk minyak sawit mentah alias CPO.
"Nah tentu saya sudah mengambil langkah-langkah agar stoknya ditambah lagi. Pasokan bahan baku untuk dalam negeri kami tambahkan," ujarnya saat ditemui awak media di Jakarta Timur pada Minggu, 29 Januari 2023.
- Mendag Tambah Suplai 450 Ribu Ton Minyak Goreng
Selain menaikkan DMO minyak sawit mentah, Mendag Zulhas menyatakan pemerintah dan produsen bakal menambah suplai minyak goreng kemasan dan curah sebanyak 450 ribu ton per bulan.
Penyaluran itu akan dilakukan selama tiga bulan, mulai Februari hingga April 2023. Zulhas menilai upaya tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama memasuki bulan puasa hingga Lebaran 2023.
- Aturan Baru Diterapkan saat Membeli Minyak Goreng MinyaKita
Diberitakan Tempo, agar masyarakat tak berbondong-bondong memborong MinyaKita sehingga menimbulkan kelangkaan di pasar, Zulhas mengeluarkan aturan terbaru. Ia mewajibkan tiap pembeli MinyaKita untuk menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) saat bertransaksi.
Pembeli juga dibatasi maksimal hanya boleh membeli 5 kilogram. Selain itu, pembeli dilarang memborong MinyaKita untuk dijual kembali.
TEMPO.CO | HARIS SETYAWAN
Baca juga : Terpopuler Sepekan: Minyak Goreng Langka, Faisal Basri: Pemerintah Sembrono sih, Cohive Gulung Tikar
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.