TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan atau Kemendag menambah pasokan minyak goreng kemasan sederhana merek Minyakita di Pasar Kreneng, Denpasar, Bali pada Sabtu, 4 Februari 2023. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan Minyakita harus sesuai harga eceran tertinggi, yaitu Rp14.000 per liter.
"Minyakita tidak boleh dijual lebih dari harga eceran tertinggi dan akan diawasi Satgas Pangan," ujarnya dalam melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 4 Februari 2023.
Baca: Bakal Kunjungi Indonesia, Direktur Kadin Ukraina: Perdagangan dengan RI Rp 18,7 T Sebelum Perang
Selain itu, Kemendag juga akan mengurangi pasokan Minyakita untuk ritel modern dan mengalihkannya ke pasar rakyat atau pasar tradisional. Selain itu, kata dia, Satgas Pangan Polri akan terus melakukan pengawasan harga dan pasokan Minyakita agar tepat sasaran.
"Hingga Lebaran, suplai Minyakita diutamakan untuk pasar rakyat," kata Zulhas.
Menurut Zulhas, penyebab kelangkaan Minyakita adalah akibat besarnya konsumen peminat minyak goreng kemasan sederhana tersebut. Karena itu, pemerintah akan terus menambah stok minyak goreng itu. Total stok yang disalurkan ke setiap pasar, ujarnya, bertambah dari 300 ribu ton per bulan menjadi 450 ribu ton per bulan.
Adapun berdasarkan pantauan Kemendag di Pasar Kreneng, Denpasar, Bali harga minyak goreng curah hari ini mencapai Rp 15.300 per liter. Sedangkan harga minyak goreng Minyakita Rp 14.000 per liter. Lalu, harga minyak goreng kemasan premium Rp 18.000 per liter.
Kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng dikeluhkan oleh pedagang pasar. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengungkapkan saat ini minyak goreng subsidi merk Minyakita mulai sulit dicari.
Selanjutnya: IKAPPI mengaku mendapat keluhan....