Didid menerangkan bahwa pelanggan aset kripto di Indonesia pada tahun 2022 menyentuh angka 16,55 juta orang. Namun, tingkat pemahaman masyarakat atas aset kripto ini masih belum berjalan dengan baik.
“Bulan Literasi Aset Kripto ini kami lakukan agar membangun pemahaman yang benar di tengah masyarakat, sehingga perdagangan aset kripto ini bisa berjalan dengan baik,” kata Didid.
Dengan adanya kegiatan ini, Didid berharap adalah mampu mengedukasi masyarakat, menciptakan prioritas kepada masyarakat, serta sarana untuk menjadi hubungan baik antar aktor perdagangan aset kripto.
Menteri perdagangan Zulkifli Hasan yang juga turut hadir menjadi Keynote Speaker menyampaikan kegiatan Bulan Literasi Aset Kripto ini akan lebih intens dan masif. Ia juga menjelaskan bahwa yang paling penting di bidang ini selain bisa untung cepat, bisa rugi cepat juga. Kalau untung banyak, bisa rugi banyak juga.
Maka dari itu, Zulhas mengatakan perlu ada literasi dan edukasi agar anak-anak muda paham bidang yang dimasuki ini.
Baca: Bantah Situasi Ekonomi Indonesia 2023 Gelap, Sri Mulyani: yang Tidak Baik-baik Saja di Sana
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.