TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan atau Kemendag, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) mengadakan Bulan Literasi Kripto 2023 yang akan dilaksanakan sepanjang Februari 2023 untuk meningkatkan literasi anak-anak muda pada perdagangan aset kripto
Fenomena perdagangan aset kripto di Indonesia menjadi hal yang menarik karena perdagangan atau investasi aset kripto ini lebih banyak diminati oleh kaula muda atau generasi milenial.
Baca: OJK Tangani 7.252 Pengaduan Sektor Industri Keuangan Non-bank Sepanjang 2022
Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmada mengatakan anggapan generasi milenial terhadap perdagangan kripto itu sebagai suatu instrumen yang bisa mendapat keuntungan dalam waktu singkat, tetapi juga ada resikonya.
“Yang perlu kita garisbawahi adalah bagaimana pengetahuan masyarakat, bagaimana mereka mengerti apa itu peraturan yang ada, dalam kata lain perdagangan aset kripto di Indonesia. Makanya, bulan literasi kripto ini hadir menjadi sebuah identitas antara pemerintah dalam hal ini adalah kementrian perdagangan dan bappebti dengan pelaku industri yang ada,” ujar Teguh pada acara Bulan Literasi Kripto 2023 di Hotel JS Luwansa, Kamis 2 Februari 2023.
Teguh menjelaskan poin utama dalam kegiatan bulan literasi aset kripto ini adalah tentang bagaimana dapat mengedukasi masyarakat dengan perspektif pasar yang lebih luas. Bukan hanya tentang investasi kripto saja, tetapi juga perspektifnya secara global.
Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko menjelaskan latar belakang kegiatan ini digelar, “Kami melakukan Bulan Literasi Kripto karena masih banyak masyarakat Indonesia yang belum paham betul tentang bagaimana aset kripto itu,” ujar Didid pada kesempatan yang sama,
Selanjutnya: Pelanggan aset kripto di Indonesia....