TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Ekonomi Digital dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menanggapi kebijakan pemutusan hubungan kerja atau PHK yang dilakukan beberapa raksasa teknologi. Yang terbaru adalah perusahaan induk Google, Alphabet Inc yang memberhentikan 12.000 karyawannya.
Menurut Nailul, penyebab PHK yang dilakukan perusahaan besar di sektor teknologi itu salah satu faktornya adalah karena kenaikan suku bunga The Fed yang sangat agresif dalam setahun terakhir. Kenaikan suku bunga ini menjadikan investasi semakin menurun, salah satunya di sektor digital.
Baca Juga:
Baca: Cerita Karyawan Google Kena PHK: Ada yang Lewat Email, Ada yang Mendadak Dikeluarkan dari Semua Akun
“Kalau naiknya dari 1 persen jadi 4 persen lebih ya tentu besar dampaknya. Tidak ada dana yang masuk jadinya ya pekerja dikorbankan,” ujar dia kepada Tempo pada Sabtu, 21 Januari 2023.
Saat pandemi Covid-19, kata Nailul, investasi di sektor digital sangat besar, dan menjadikannya sebagai salah satu sektor potensial untuk berinvestasi. Namun, ketika The Fed menaikkan suku bunga, langsung jatuh.
Akibatnya, harga saham beberapa perusahaan teknologi anjlok. “Mereka harus bertahan dengan melakukan efisiensi, salah satunya melalui PHK,” tutur Nailul.
Google melakukan PHK tersebut dengan alasan ingin fokus mempertaruhkan masa depan mereka pada kecerdasan buatan (AI). Nailul menilai itu hanya alasan raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu saja. “Faktor utamanya dananya seret saja,” kata dia.
Selanjutnya: faktor perusahaan melakukan PHK ...