TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan induk Google, Alphabet Inc. mengumumkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 12.000 orang, atau sekitar 6 persen dari total tenaga kerjanya.
Salah seorang insinyur perangkat lunak Google Colorado yang berbasis di Boulder, Amerika Serikat, Chris McDonald menceritakan bagaimana dia mengetahui telah di-PHK.
Baca: Perusahaan Induk Google PHK 12.000 Karyawan karena Fokus pada Peningkatan AI
Ragam cerita karyawan yang di-PHK
Melalui akun Twitter pribadinya @deepinthebuild, McDonald mengatakan mengetahui telah di-PHK dari email yang menyatakan bahwa dirinya diberhentikan dari pekerjaannya.“Wow f***, saya baru saja di-PHK. PHK massal tampaknya terjadi di Google,” cuit dia pada Jumat, 20 Januari 2023.
McDonald juga menuliskan bahwa sebenarnya dirinya berharap mendapatkan ulasan kinerja yang cemerlang karena baru saja mulai memimpin proyek penting di divisinya. “Ini datang sebagai kejutan dan tidak menyenangkan.”
Lebih jauh, McDonald mengaku merasa ditusuk dari belakang, karena selama ini mendapat masukan dari manajemen di divisinya soal pekerjaannya dan perusahaan menghargainya.
“Saya telah dipromosikan menjadi senior sekitar setahun yang lalu dan percakapan saya dengan manajer saya mengarahkan saya untuk mengharapkan ulasan kinerja yang kuat,” ucap dia.
Berbeda dengan McDonald yang mendapatkan email, seorang manajer pemasan yang bekerja di kantor Google, New York City, Charlotte Cucchiaro, mengatakan tidak mendapatkan email soal informasi PHK.
Melalui akun Twitter-nya @CharlotteCAmes dia membalas cuitan akun lain yang mengatakan bahwa PHK Google diinformasikan melalui email karyawan yang terdampak.
“Saya tidak dikirimi email. Tapi baru saja keluar dari semua akun perusahaan tanpa penjelasan. Setelah 11 tahun,” cuit Cucchiaro.
Selanjutnya: Google melakukan PHK...