TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi LRT Jabodebek dari PT KAI (Persero) Mochamad Purnomosidi menjelaskan perkembangan persiapan sarana kereta kilat sebelum beroperasi pada Juli 2023. Menurut dia, saat ini pihaknya sedang melakukan pengujian untuk menggantikan masinis dengan sistem.
“Selama ini ada untuk pengujian, master driver, sekarang sudah mulai kami cabut, dan digantikan oleh sistem (data). Tapi overall, setifikasi rolling stock itu sudah dikeluarkan oleh DJKA (Direktoran Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan), jadi sudah siap untuk dipakai,” ujar dia di Depo LRT Jabodebek, Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa, 17 Januari 2023.
Baca: Gubernur BI Sebut Rupiah Menguat di Awal 2023: Lebih Baik dari Filipina, Malaysia, dan India
Adapun yang melakukan pengujiannya adalah pihak dari Siemens agar sarananya bisa terintegrasi. “Sarananya sedang mengikuti proses integrasi yang dilakukan oleh teman-teman Siemens,” ucap dia. Pengujian di lintas pelayanan satu (LP1), LP2, LP3, dan depo.
Untuk pengumpulan data, kata Purnomosidi, sudah selesai dilakukan. Sekarang tinggal software-nya dimasukkan ke dalam kereta, lalu diuji, apakah bisa berhenti dengan tepat, serta bagaimana proses pengeremannya atau yang disebut fase automatic trend operation (ATO) adjustment.
“Sekarang lagi proses itu. Karena nanti akan dimasukan ke dalam OCC (operation control center), jadi dimasukan ke dalam softwarenya OCC. Proses memasukan software itu satu per satu, kemudian setelah itu dicoba jalan. Ini lagi proses yang sedang kita kerjakan,” tutur dia.
Saat ini, menurut Purnomosidi, yang sudah mendapatkan sertifikasi baru 27 trainset dari total 31 trainset yang dipersiapkan untuk beroperasi pada Juli mendatang. Sementara 4 trainset lainnya masih proses untuk mendapatkan sertifikasi sarana rolling stock.
Intinya, Purnomosidi menambahkan, saat ini uji statis sudah dilewati, sehingga yang dilakukan adalah uji dinamis. “Jadi semua yang dilakukan itu adalah dinamis tes,” kata dia.
Purnomosidi juga menjelaskan update dari proyek sepur kilat menjelang operasional pada Juli 2023. “Jadi overall progres kami sudah 88,4 persen.” Menurut dia, secara infrastruktur semua sudah selesai. “Sekarang kami menguji, bagaimana menghilangkan peran atau fungsi seorang masinis. Kami hilangkan, ganti dengan sistem,” ucap dia.
Untuk uji lintas pelayanan satu, disebutnya sudah selesai. Bahkan, kata Purnomosidi, kereta juga sudah dijajal oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada akhir tahun lalu. Saat ini pengujian bergeser ke lintas pelayanan dua yakni dari Stasiun Cawang sampai ke Dukuh Atas.
“Paralel kami menyelesaikan lintas pelayanan tiga, dari Cawang sampai ke Jatimulya atau Bekasi Timur. Paralel juga depo kami selesaikan, jadi nanti pergerakan kereta dari main land ke depo untuk kami selesaikan,” tutur Purnomosidi.
Dia juga menuturkan bahwa pihaknya optimistis Juli 2023, sesuai target, LRT Jabodebek bisa dioperasikan secara komersial. “Sesuai dengan yang disampaikan Presiden Jokowi beberapa waktu yang lalu,” kata Purnomosidi.
Baca: Undang Investor Global Bangun Hilirisasi di Tanah Air, Bahlil Jamin Percepatan Perizinan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.