TEMPO.CO, Jakarta - Analis tata kota dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Arsitektur, Lanskap, dan Teknologi Lingkungan (FALTL) Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, menanggapi soal pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Menurut dia, ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur harus memiliki fungsi kombinasi.
“Jadi untuk IKN harus banyak kombinasi antara fungsi pemerintah, fungsi industri, atau wisata. Jika mampu menjadi pusat layanan internasional akan lebih bagus lagi, seperti Abu Dhabi sebagai hub transit internasional dan Rotterdam hub perdagangan laut, dan lain-lain,” ujar dia kepada Tempo pada Senin, 16 Januari 2023.
Baca Juga: Kementerian PUPR Targetkan Impounding Bendungan Sepaku Semoi di IKN Juni 2023
Yayat menuturkan, aspek utama pembangunan kota yang utama adalah pembiayaan. Kalau swasta, kata dia, pasti sudah punya pengalaman dalam skala yang tidak terlalu besar misalnya antara 1.000 sampai dengan 3.000 hektare.
Namun, sebuah ibu kota yang cukup besar dan luas, juga membutuhkan kepastian anggaran yang mendukung dari sumber utamanya yaitu anggaran pemerintah sebagai pemicu pertumbuhan kota. Jika kota itu punya fungsi strategis secara ekonomi dan transportasi, maka dana internasional atau invenstor pasti akan cepat masuk.
“Kota yang memiliki sumber daya utama disektor ekonomi seperti industri tentu akan lebih cepat lagi perkembangannya,” ucap Yayat.
Sedangkan untuk waktunya, menurut Yayat, untuk membangun kota baru, tidak ada batasannya. Dia menjelaskan bahwa kota akan terus dibangun seiring dinamika sosial ekonomi penduduknya. Namun untuk suatu kota baru yang dimulai dari awal membutuhkan waktu sekitar 20 sampai dengan 30 tahun.
“Itu juga sangat tergantung dari dinamika ekonomi dan sosialnya serta mulai tumbuh kembangnya fungsi-fungsi pelayanan perkotaan,” tutur Yayat.
Sebelumnya, Sekretaris Otorita IIKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya membeberkan prioritas pembangunan ibu kota baru di tahun 2023. Pemerintah memang sedang gencar melakukan pembangunan untuk pemindahan ibu kota negara baru yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur tersebut.