TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pengisian air bendungan atau impounding Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dapat dilakukan Juni 2023. Karenanya, Kementerian PUPR mempercepat pembangunan yang saat ini telah mencapai 82,5 persen.
“Kami mempercepat pembangunan Bendungan Sepaku Semoi untuk mendukung penyediaan air baku dan pengendalian banjir di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,” kata Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga, dikutip Tempo, Selasa, 17 Januari 2023.
Danis berujar ketersediaan air menjadi faktor paling penting dalam membangun suatu daerah. Karena itu, Bendungan Sepaku Semoi merupakan infrastruktur dasar yang harus dibangun paling awal dalam pembangunan IKN Nusantara.
Saat ini pembangunan Bendungan Sepaku Semoi mencapai tahap peninggian bending utama yang urang 4 meter. “Diharapkan bisa selesai dan impounding sekitar bulan Juni tahun ini,” kata Danis.
Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dikerjakan dengan skema kontrak tahun hingga tahun 2023 dengan biaya senilai Rp556 miliar oleh kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya- PT Sacna- dan PT. BRP (KSO). Bendungan ini merupakan bendungan tipe urugan tanah homogen dengan kapasitas tampung 10,6 juta meter kubik dan luas genangan 280 hektare.
Mereduksi Banjir
Bukan hanya untuk penyediaan air baku, Bendungan Sepaku Semoi disebut memiliki manfaat untuk mereduksi banjir sebesar 55,26 persen. Selain itu, dapat digunakan sebagai sumber air irigasi untuk meningkatkan sektor pertanian, serta potensi sebagai destinasi wisata baru
Danis memproyeksikan Bendungan Sepaku Semoi dapat menyuplai kebutuhan air baku sebesar 2.500 liter per detik. Nantinya, sebanyak 2000 liter per detik dimanfaatkan untuk IKN Nusantara, sedangkan sisanya 500 liter per detik untuk Balikpapan. Selain bendungan, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan Intake Sungai Sepaku berkapasitas 3000 liter/detik.
“Sehingga akan tersedia suplai air baku sebanyak 5.000 liter per detik untuk proyeksi sekitar 2 juta penduduk IKN hingga 2035,” kata Danis
Setelah 2035, Danis melanjutkan, Kementerian PUPR bakal membangun Bendungan Batu Lepek di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan kapasitas 4.300 liter per detik untuk menambah suplai air baku hingga 2045. “Jadi ditargetkan 2035-2045 akan tersedia air 9.300 liter per detik untuk memenuhi jumlah populasi yang akan ada di daerah ibu kota sampai 2045,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Harya Muldianto mengtakan bahwa selain Bendungan Sepaku Semoi, Intake Sungai Sepaku, dan Bendungan Batu Lepek, pihaknya akan terus melakukan kajian dan identifikasi sumber lain untuk menambah pasokan air baku. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan proyeksi laju pertumbuhan penduduk di IKN.
Harya berjuar, ada potensi tambahan pasokan air baku dari Bendungan Selamayu, Bendungan Safiak, dan Bendungan Beruas. Kemudian, ada kajian untuk mengambil langsung dari Sungai Mahakam. “Nanti jika ada kebutuhan yang lebih ultimate lagi, kami masih ada beberapa potensi sudah kami identifikasi, sudah ada sebagian yang studi kelayakan,” kata Harya.
Baca Juga: Abipraya Kejar Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi