TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku khawatir dengan para bankir milenial yang memiliki persepsi bahwa inflasi di negara maju tidak akan pernah terjadi. Karena kata dia, sebagian karirnya dibesarkan dalam situasi di mana suku bunga rendah di negara maju.
“Kalau milenial itu berarti usianya masih early 30 itu berarti in the past 30 years punya persepsi bahwa inflasi di negara maju tidak akan pernah terjadi,” ujar dia acara CEO Banking Forum yang digelar virtual pada Senin, 9 Januari 2023.
Baca: Sri Mulyani Pastikan 2023 Indonesia Tidak Terkena Resesi: Insya Allah Kita Jaga Terus
Sehingga fenomena yang terjadi tahun lalu, kata Sri Mulyani, di mana inflasi di Amerika Serikat bahkan sempat menyentuh di atas angka 9, seperti baru bagi bankir milenial. Di Eropa dan Inggris, dia mencontohkan, yang tahun 2021-2022 mengalami deflasi dan interest rate, bahkan sempat minus 0,25, tiba-tiba double digit inflation di atas 10 dan 11.
Selain itu, bendahara negara berujar, para bankir milenial juga melihat Inggris yang selama ini menjadi salah satu kiblatnya mengalami pergolakan politik. Salah satunya dengan mengganti menteri keuangannya, salah membuat budget, hingga ekonominya kolabs. Itu semua terjadi pada 2022, di mana menjadi tahun yang tidak biasa.
“Itu adalah waktu dimana sesudah tahun ketiga dunia dihadapkan pada pandemic, which is not yet over. Dunia tadinya berharap tahun ketiga was actually as most and strong recovery,” kata dia.
Selanjutnya: Sri Mulyani menyitir data Bloomberg ...