4. Tanggapi Wacana Kemenhub Bedakan Tarif KRL, Ketua YLKI: Ide Absurd
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai wacana pembedaan tarif KRL sebagai ide absurd. Menurutnya, subsidi angkutan umum massal seperti KRL sudah tepat sasaran.
"Kalau subsidi pada tarif KRL dibilang tidak tepat sasaran, lalu mau disebut apa subsidi Rp 80 juta pada pengguna mobil listrik? Subsidi BBM untuk kendaraan pribadi mau disebut apa?" ujar Tulus ketika dihubungk Tempo, Kamis, 29 Desember 2022.
Alih-alih membedakan kelas penumpang, Tulus mengatakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mestinya berterima kasih pada masyarakat kelas menengah yang mau meninggalkan kendaraan pribadi demi beralih menggunakan transportasi umum. Sebab, merek telah berkontribusi dalam mengurangi kemacetan, polusi, dan risiko kecelakaan lalu lintas.
Baca berita selengkapnya di sini.