TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,5 persen di akhir tahun 2022. Dengan kenaikan suku bunga ini, pendanaan melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue diperkirakan akan semarak di 2023.
Associate Director of Investments dan Research Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan di tengah kenaikan tingkat suku bunga, pelaku pasar dan emiten akan berusaha melihat celah untuk melakukan pendanaan.
"Kita lihat IPO cukup banyak di tahun ini hingga tahun depan. Prospek rights issue juga cukup banyak di 2023," kata Nico kepada Bisnis, dikutip Minggu 25 Desember 2022.
Menurut Nico, salah satu tantangan bagi emiten untuk melakukan rights issue adalah mencari momentum yang tepat. Menurutnya, momentum tersebut akan ada di kuartal III dan IV/2023, karena di kuartal I dan II kenaikan suku bunga akan mulai terbatas.
Ketika mulai terbatas, kata dia, saat itulah momentum untuk rights issue mulai terbentuk.
"Rights issue akan lebih semarak di kuartal III, kalau di kuartal II investor dan pelaku pasar masih meraba-raba," ujar dia.
Selanjutnya: ketiga sektor tersebut cukup defensif ...