3. Catatan Ekonom UGM soal Subsidi Kendaraan Listrik: Bukan Semata-mata untuk Orang Kaya
Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, menyampaikan berbagai catatan soal rencana penggelontoran subsidi kendaraan listrik. Fahmy mengatakan subsidi ini bukan semata-mata diberikan kepada orang kaya.
“Tetapi lebih untuk mempercepat migrasi dari kendaraan fosil ke kendaraan listrik, yang ramah lingkungan,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Ahad, 18 Desember 2022.
Fahmy menuturkan negara-negara lain pun telah mengambil kebijakan serupa, yakni memberikan insentif bagi pembelian kendaraan listrik. Negara-negara yang ia maksud adalah Amerika Serikat, Cina, Norwegia, Belanda, dan Jepang. Ada pula negara berkembang, seperti Thailand, Vietnam, India, dan Sri Langka.
Fahmy mengatakan, dalam implementasinya, pemerintah harus tetap waspada. Jangan sampai, kata dia, pasar dalam negeri dibanjiri oleh produk impor dan perusahaan asing jika ekosistem kendaraan listrik sudah terbentuk. Fahmy mewanti-wanti lantaran berkaca pada industri otomotif konvensional.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Menteri ESDM Targetkan 120 Juta Sepeda Motor RI Dikonversi Jadi Motor Listrik
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini