TEMPO.CO, Jakarta - Proyek apartemen Meikarta milik PT Lippo Cikarang Tbk. kembali disorot publik karena banyaknya laporan pembeli yang sudah membayar lunas tapi hingga kini belum menerima unit yang dibeli. Para pembeli pun meminta pengembalian dana atau refund atas kerugian yang dialami.
Salah satu pembeli yang kecewa adalah A. Rizki. Ia menyesal karena melunasi pembelian unit apartemen Meikarta dengan tunai atau hard cash pada tahun 2018 silam. "Udah bayar hard cash sekitar Rp 260 jutaan waktu itu di tahun 2018, sekarang menyesal banget," kata Rizki ketika dihubungi, Jumat, 16 Desember 2022.
Baca: Asal Mula Nama Megaproyek Meikarta, Persembahan James Riady untuk Sang Ibu
Adapun unit yang dibeli untuk dirinya sendiri itu, menurut Rizki, hingga kini belum ada tanda-tanda pembangunan di lokasi.
Pembeli diminta relokasi ke unit lain
Ketika menanyakan ke pihak manajemen Meikarta soal progress pembangunan unit apartemennya tersebut, ia malah diminta untuk relokasi ke unit yang sudah siap huni, dengan syarat dikenakan biaya tambahan baru.
"Manajemen menyodorkan opsi untuk pindah unit yang sudah ready, tapi kita (pembeli) harus nambah uang. Ya, sama aja bohong. Buat apa?" ucap Rizki.
Megaproyek Meikarta yang terletak di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat itu sebelumnya ramai diberitakan karena terganjal kasus suap. Kasus itu salah satunya menyeret mantan Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin pada Oktober 2018.
Proyek itu digarap oleh anak usaha Lippo Cikarang yakni PT Mahkota Semesta Utama (MSU).
Pembangunan proyek Meikarta pun terus molor dan tak kunjung menunjukkan hasil progresif. Para pembeli unit yang menggunakan skema kredit kepemilikan apartemen (KPA) maupun tunai keras pun menyesal karena hingga kini tidak menerima unit yang dibeli.
Mereka sebelumnya mengaku termakan iklan 'hunian murah' dengan fasilitas lengkap yang gencar digaungkan Lippo Group pada 2017 silam.
Polemik Meikarta juga turut menyeret PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) yang sebelumnya diakuisisi oleh Lippo Group pada 2010. Pada 2017, NOBU menjadi salah satu bank yang menyalurkan KPA kepada pembeli unit Meikarta.
Selanjutnya: Belakangan, Bank Nobu disebut-sebut...