5. Kelola Ulang Anggaran Bulanan
Mungkin Anda sudah begitu familiar dengan prinsip keuangan 10-20-30-40 yang intinya membagi porsi alokasi pengeluaran menjadi 10 persen untuk sedekah, 20 persen untuk tabungan dan investasi, 30 persen untuk cicilan atau utang, serta 40 persen untuk biaya hidup.
Ketika resesi ekonomi mulai mendekat, tak ada salahnya mengatur kembali pengeluaran. Jangan jadikan angka-angka tersebut sebagai patokan paten. Yang juga penting adalah menghentikan pembelian barang yang tidak perlu dan niatkan untuk menghemat lebih banyak.
6. Persiapkan Dana Darurat
Cara menghadapi resesi ekonomi berikutnya ialah menempatkan uang ekstra untuk dana darurat. Memotong pendapatan untuk disimpan sebagai dana darurat menjadi langkah ideal.
Dana darurat tidak hanya menyangkut asuransi kesehatan dan tabungan semata, tapi juga untuk menghadapi ancaman PHK.
7. Fokus Melunasi Hutang
Lacaklah setiap pinjaman yang Anda lakukan. Usahakan untuk memulai melunasi utang dengan suku bunga paling tinggi terlebih dahulu. Jangan sampai ketika PHK ditetapkan, Anda malah terjerat utang yang begitu memberatkan.
8. Evaluasi Pilihan Investasi
Saat ini, aktivitas investasi tengah berkembang pesat, mulai dari emas antam, pasar uang, reksadana, sampai saham. Pastikan investasi yang dipilih berjalan dengan baik dan lancar.
Hindari membuat keputusan emosional. Salah satu keputusan emosional yang dimaksud misalnya mencoba trading karena iming-iming keuntungan berlipat ganda dari seorang influencer.
9. Bangun Keterampilan Baru
Terus mengasah keterampilan atau skill dan mencoba hal baru juga termasuk cara menghadapi resesi ekonomi 202. Pikirkan metode terbaru untuk memperoleh penghasilan tambahan.
Jangan ragu untuk mengikuti kursus dan sertifikasi sebagai bentuk investasi jangka panjang. Bangun portofolio Anda untuk meyakinkan klien. Serta cobalah pekerjaan paruh waktu (part time) dan freelance jika memungkinkan.
10. Perluas Koneksi
Keahlian membangun jejaring sosial juga menjadi poin penting. Jangan ragu menghubungi teman-teman sekolah Anda yang sukses bekerja atau berwirausaha. Gunakan platform profesional seperti LinkedIn untuk membuka peluang karir maupun nasihat bisnis.
MELYNDA DWI PUSPITA
Baca juga: Hitung Mundur Resesi, Ini Daftar 22 Perusahaan yang PHK Karyawan Selama 2022
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.