TEMPO.CO, Jakarta - Kabar resesi di tahun 2023 yang semakin terdengar tak bisa dianggap sepele. Ada baiknya tiap orang membekali diri dengan pengetahuan cukup soal cara menghadapi resesi ekonomi.
Termasuk juga bagi kelas menengah yang rentan terkena imbasnya. Apalagi bahkan sebelum resesi benar-benar datang tahun depan, sejumlah perusahaan telah melakukan PHK massal.
Baca: Jokowi Cerita Semua Pemimpin Negara G20 Khawatirkan Resesi: Rambutnya Tambah Putih
Akibatnya, ribuan pekerja berganti status menjadi pengangguran. Salah satu alasan dilakukan PHK karena perusahaan tertekan dengan biaya operasional. Lantas, apa saja yang harus dilakukan dalam menghadapi ancaman resesi tersebut?
Cara Menghadapi Resesi Ekonomi 2023
Ketika ekonomi global bermasalah, penghentian sejumlah karyawan kerap dijadikan opsi oleh perusahaan. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh pekerja kelas menengah, antara lain:
1. Rencanakan Kemungkinan Terburuk
Dilansir Harvard Business Review, cara menghadapi resesi ekonomi bagi kelas menengah adalah segera mempersiapkan kemungkinan terburuk dari sekarang. Meskipun Anda sempat memperoleh gelar sebagai karyawan teladan, bukan berarti tidak bisa terlepas dari ancaman PHK.
Oleh karen aitu, perlu strategi cerdas dan perencanaan matang untuk menatap masa depan. Pengamat ekonomi Harvard, Janet Banks dan Diane Couto, menyatakan bahwa keberuntungan memang memainkan peranan penting, tetapi bertahan adalah langkah paling konkret.
2. Bertindak Selayaknya Pejuang Hidup
Melawan resesi mungkin terlihat mustahil dan menghasilkan sikap pesimistis. Namun, advisor di perusahaan McKinsey & Company memberikan nasihat bahwa bertindaklah seperti orang yang selamat dari kehancuran perekonomian. Artinya, bersikap percaya diri dan ceria dapat meringankan suasana hati yang buruk akibat bayang-bayang resesi.
3. Beri Harapan pada Atasan
Cara menghadapi resesi ekonomi selanjutnya ialah memperlakukan pemimpin dengan baik dan tanpa tekanan. Pasalnya, ketidakpastian resesi juga menjadi pengalaman berat bagi bos di perusahaan Anda.
Oleh karena itu, saat ini adalah bukan waktu yang tepat untuk memperdebatkan kenaikan jabatan. Sebaliknya, cobalah untuk membantu menangani persoalan dalam lingkungan pekerjaan Anda.
4. Menjadi Karyawan yang Loyal
Belakangan ini, istilah quiet quitting sedang hangat diperbincangkan. Fenomena ini merujuk pada kebiasaan generasi Z yang enggan bekerja di luar job desc mereka.
Selama ada ancaman resesi, alangkah lebih baik jika Anda berkontribusi lebih kepada perusahaan. Karena biasanya pemimpin juga akan mempertimbangkan antusiasme karyawan.
Selanjutnya: 5. Kelola Ulang Anggaran ...