TEMPO.CO, Jakarta - Di media sosial beredar klaim bahwa tabungan di rekening BRI dapat dibobol dengan mudah tanpa data rahasia milik nasabah, seperti password internet banking, PIN, dan One Time Password (OTP). Klaim soal rawannya keamanan rekening BRI itu disampaikan di media sosial TikTok oleh akun @laidiaalthof.
"Data-data kita yang ada di BRI begitu mudah keluar tanpa kita memberikan kode atau pengisian data diri. Serapuh itukah pengamanan BRI terhadap data dan dana BRI?" ucap seorang perempuan dalam video berdurasi 1 menit itu.
Baca: Uang Nasabah BRI Raib Rp 200 Juta, Bank Imbau Soal Keamanan Data dan Rutin Ganti PIN ATM
Pembobolan usai mengklik tautan link
Ia lalu menjelaskan pembobolan dilakukan lewat tautan atau link yang dikirimkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Apabila mengklik tautan tersebut, kata dia, dana tabungan nasabah bisa langsung terkuras.
Oleh sebab itu, melalui video tersebut ia mengimbau pada masyarakat agar lebih hati-hati. "Kita tunggu pelayanan dan pertanggung jawaban BRI bagaimana. Semoga cepat terselesaikan," tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI, Aestika Oryza Gunarto akhirnya buka suara. "Informasi tersebut dipastikan tidak benar," ucap dia saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 26 November 2022.
Menurut Aestika, pencurian atau pembobolan dana tabungan oleh fraudster tidak dapat dilakukan selama data perbankan yang bersifat rahasia seperti user, password internet banking, PIN, OTP/One Time Password, dan lainnya tidak diinformasikan kepada pihak lain.
Oleh sebab itu, BRI mengimbau agar nasabah lebih berhati-hati dan tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi maupun data perbankan kepada orang lain agar rekening tabungan tetap aman.
Bahkan, kata dia, data tersebut juga tidak boleh diberikan pada orang lain yang mengatasnamakan BRI, baik melalui tautan, website, maupun pesan singkat dari sumber tidak resmi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Aestika pun mengimbau kepada nasabah BRI untuk tidak membuka tautan atau link dari sumber yang tidak resmi. Ia berharap upaya tersebut dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan data perbankan nasabah.
BRI, kata Aestika, juga dipastikan tidak membuka kanal atau channel di aplikasi pesan singkat. "Sehingga jangan pernah mengakses link dan memberikan data pribadi maupun data perbankan kepada pihak yang mengatasnamakan BRI," ujarnya.
Selanjutnya: Nasabah juga tidak boleh memberikan...