PUPR juga mengupayakan mitigasi struktural dengan membangun infrastruktur di IKN dengan memperhatikan tiga aspek. Ketiga aspek itu adalah menjamin kualitas, menjaga kelestarian lingkungan, dan memperhatikan estetika.
Infrastruktur yang dibangun pun memakai inovasi teknologi yang mutakhir untuk memastikan kualitas tinggi dalam aspek kekuatan, keamanan, keselamatan, ketahanan, dan kenyamanan. Termasuk di dalamnya pemanfaatan Building Information Model (BIM) untuk menunjang perubahan disain yang dinamis sesuai kebutuhan lapangan.
Negara G20 tertarik dengan IKN
Lebih jauh Basuki menjelaskan bahwa sejumlah negara G20 telah menyatakan ketertarikannya akan IKN. "Dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang baru usai di Bali. IKN menjadi salah satu topik yang banyak menarik minat negara-negara G20," tuturnya.
Negara-negara anggota G20 yang tertarik terhadap IKN di antaranya meliputi Jepang, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.
"Bahkan dalam forum High Level Experts and Leaders Panel on Water and Disasters (HELP) Special Event di Bali sebagai bagian dari KTT G20, IKN menjadi topik khusus yang dibahas dan dikunjungi oleh peserta untuk memahami dan memberikan masukan tentang air dan kebencanaan berdasarkan pengalaman masing-masing."
Dalam forum HELP ini juga diusulkan ada workshop lanjutan mengingat belum dibahas secara detail dari IKN, terkait sustainable water management di IKN. "Beberapa universitas mengusulkan untuk dibahas lebih detail tentang sustainable water management di IKN," kata Basuki.
ANTARA
Baca juga: PUPR Ungkap Peran Jepang dalam Pembangunan Infrastruktur IKN
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini