TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu karyawan Tokopedia menanggapi kejadian pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang dilakukan oleh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. hari ini. Ia yang termasuk salah satu dari 1.300 karyawan yang dirumahkan menduga keputusan itu buah dari ketidakhati-hatian pengelolaan keuangan perusahaan.
Karyawan yang enggan disebutkan namanya itu mencontohkan, saat perusahaan di masa puncak kejayaan, dilakukan rekrutmen karyawan besar-besaran.
Baca: Di Balik Cerita PHK Karyawan Ruangguru: Uang Pesangon Masuk Duluan Sebelum Dirumahkan
"Pas masih jaya-jayanya, perusahaan banyak merekrut orang. Banyak juga mengambil orang-orang alumnus perusahaan luar (negeri). Nah, hiring besar-besaran itu kan cost-nya besar," tutur karyawan berusia 26 tahun ini pada Tempo, Jumat, 18 November 2022.
Ongkos besar rekrutmen GoTO
Alhasil GoTo Gojek Tokopedia ikut menjadi salah satu perusahaan yang terpaksa merumahkan karyawannya di tengah situasi startup winter saat ini. "Kan jadi kasian," kata dia.
Ia pun berharap di masa mendatang GoTo bisa lebih berhati-hati dalam merekrut karyawan. "Khususnya ketika merekrut karyawan atau ahli dari luar negeri, yang upahnya sangat tinggi," ucapnya
Lebih jauh, karyawan tersebut menyebutkan isu PHK ini cukup mengejutkan bagi karyawan Tokopedia lantaran pada saat pandemi pun, platform e-commerce itu masih bisa bertahan dengan kokoh.
Tapi meski terkejut dan kecewa, ia menilai penanganan PHK grup GoTo terbilang baik. Apalagi pemangkasan jumlah karyawan baru pertama kali terjadi di Tokopedia.
Ia mencontohkan pengaturan soal kompensasi yang diberikan perusahaan terhadap karyawan yang terkena PHK sudah cukup adil. Karyawan akan memperoleh paket kompensasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan di tiap negara GoTo beroperasi. Sejumlah dukungan finansial juga diberikan, antara lain tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice in-lieu).
Selanjutnya: Perusahaan juga memberikan dukungan...