Perusahaan juga memberikan dukungan pencarian kerja serta layanan konseling juga akan diberikan kepada karyawan yang terdampak. Karyawan berhak memiliki laptop yang saat ini mereka gunakan, mengakses berbagai program pelatihan, serta dapat bergabung ke direktori alumni GoTo.
Direktori alumni GoTo ini menjadi wadah perusahaan memberikan rekomendasi kepada berbagai perusahaan dalam jaringan rekanan bisnis Grup GoTo. Selain itu, karyawan bisa memanfaatkan fasilitas konseling karier, keuangan, dan psikologi sampai akhir bulan Mei 2023.
1.300 karyawan GoTo di-PHK
Kini karyawan tengah menunggu surat elektronik atau e-mail dari perusahaan. Karyawan yang terkena PHK akan diberi tahu melalui email selepas pukul 6 petang hari ini. Adapun jumlah karyawan yang akan dipangkas sebanyak 1.300 orang atau 12 persen dari total karyawan Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial yang tersebar di Indonesia, Vietnam, Singapura dan India.
PHK meliputi seluruh divisi di empat negara operasional bisnis GoTo. Langkah PHK tak terelakkan setelah GoTo melakukan serangkaian evaluasi optimalisasi beban biaya secara menyeluruh sejak awal tahun 2022. Optimalisasi itu meliputi penyelarasan kegiatan operasional, integrasi proses kerja, dan melakukan negosiasi ulang berbagai kontrak kerja sama.
Pada akhir kuartal kedua 2022, perseroan pun berhasil menghemat biaya struktural sebesar Rp 800 miliar dari berbagai aspek penghematan, seperti teknologi, pemasaran dan outsourcing. Kendati demikian, untuk lebih jauh bernavigasi di tengah kondisi ekonomi global yang semakin penuh tantangan, GoTo merasa perlu melakukan efisiensi dan fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali perusahaan.
Seiring efisiensi, perseroan memutuskan untuk berfokus pada tiga layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce dan financial technology. Menurut GoTo, ketiga layanan tersebut telah mencatatkan pertumbuhan yang konsisten, yang di didorong oleh strategi perusahaan yang menyasar pada peningkatan jumlah pengguna multiplatform, alokasi insentif secara efektif, serta membangun sinergi terintegrasi dalam ekosistem.
Dengan begitu, GoTo yakin untuk mempertahankan tiga layanan tersebut agar bisnis bisa tetap sustainable atau berkelanjutan dalam jangka panjang. "GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan Perusahaan menghadapi tantangan ke depan," seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan.
Baca juga: Saham GOTO Melonjak Usai Pengumuman PHK Massal, Bagaimana Proyeksi Pekan Depan?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.