TEMPO.CO, Nusa Dua - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada hari ini membuka forum Joint Finance and Health Ministers Meeting di Hotel Mulia, Nusa Dua, Bali. Forum yang diikuti menteri-menteri kesehatan anggota G20 itu membahas pembentukan dana pandemi atau dana pandemi.
Berkaca dari kasus Covid-19 yang meluluhlantakkan ekonomi, negara-negara G20 melihat dana pandemi ini penting pada masa mendatang. "Banyak negara bergerak menuju normal baru hidup dengan Covid-19," kata Sri Mulyani di Nusa Dua, Sabtu malam, 12 November 2022.
Joint Finance and Health Ministers Meeting dilaksanakan secara tertutup. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri juga hadir dalam forum itu.
Baca: Sri Mulyani Sebut Prinsip ESG Akan Permudah Investor, Termasuk ke IKN
Dalam pidato pembukaannya, Sri Mulyani melihat negara-negara di dunia menghadapi kerentanan terhadap isu kesehatan. Setelah ribuan kasus meninggal karena virus Corona yang dilaporkan muncul setiap minggu selama pagebluk, penyebaran penyakit cacar monyet menjadi masalah yang perlu diantisipasi.
"Oleh karena itu, urgensi (forum ini) adalah lebih siap menghadapi pandemi di masa depan tetap relevan seperti sebelumnya," ucap Sri Mulyani.
Sesuai dengan hasil persamuhan di Deklarasi Roma, Sri Mulyani mengatakan negara-negara di dunia bersenada untuk melakukan reformasi arsitektur kesehatan global. Karena itu, negara-negara anggota G20 membahas pembentukan pandemic fund ini dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT). Diskusi mengenai pandemic fund telah berlangsung sebelumnya pada 8-9 September.
Bendahara negara tersebut juga melihat pembentukan dana pandemi menjadi tonggak penting bagi dunia agar lebih siap menghadapi krisis kesehatan berikutnya. "Saya yakin Anda akan bergabung dengan saya dalam menyambut perjanjian tersebut serta mengadopsi empat dokumen oleh dewan pengelola dana pandemi yang merupakan kunci untuk operasinya," katanya.
Selanjutnya: Dana terhimpun untuk pandemic fund mencapai US$ 1,4 miliar...