Masyarakat bisa mengakses posko via nomor telepon 159 atau WhatsApp di nomor 08118202208. Selain itu, masyarakat bisa mengakses laman website https://siarandigital.kominfo.go.id/. "Kita harapkan pelaksanaan ASO di Jabodetabek pada 2 November bisa berjalan dengan baik," tutur Johnny.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti menjelaskan siaran TV digital akan memungkinkan masyarakat mendapat kualitas gambar yang lebih jernih dan canggih ketimbang TV analog.
Selain itu, program ASO juga menyediakan lebih banyak konten siaran bagi masyarakat. "Seperti di Kepulauan Riau yang sebelumnya hanya ada enam saluran TV, akan bisa menikmati lebih dari 20 program siaran," ujar Niken.
Program ASO, kata Niken, pun bakal membuat frekuensi lebih efisien. Pada TV analog, misalnya, satu frekuensi hanya digunakan untuk satu saluran TV. Namun pada TV digital, satu frekuensi bisa dimanfaatkan untuk 6-12 saluran.
Niken menilai Indonesia juga bakal memiliki keanekaragaman konten dan budaya di daerah yang akan terus berkembang dengan ASO. "Pada hari pertama, siaran TV analog dimatikan total di wilayah Jabodetabek. Area lainnya akan menyusul secara bertahap sesuai dengan realisasi distribusi set top box ke penduduk miskin," ujarnya.
Pada situs siarandigital.kominfo.go.id, terlihat tanda hitung mundur penghentian siaran TV analog pada hari ini. Saat berita ini diunggah, laman itu menunjukkan angka 0 hari 9 jam 31 menit dan 45 detik per Rabu, 2 November 2022 pukul 14.29 WIB.
Baca juga: Panjang Fiber Optik RI 460 Ribu Kilometer, Johnny Plate: Setara 11 Kali Melingkari Bumi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.