Dia mengatakan sektor otomotif merupakan salah satu industri yang memberikan output ekonomi yang besar di Indonesia, dengan jumlah tenaga kerja yang besar.
Industri memiliki tantangan evolusi teknologi, seperti teknologi digital dan teknologi hijau, di mana tantangan ini jika tidak dapat diselesaikan akan memiliki beragam dampak. Oleh sebab itu, lanjutnya, BDMN ingin memberikan bantuan kepada industri dengan harapan turut membantu ekonomi Indonesia.
“Selain itu, kami juga memiliki posisi yang unik di industri ini. Induk kami [MUFG] adalah bank utama untuk hampir semua perusahaan manufaktur otomotif di Jepang seperti Toyota, Honda, Mitsubishi, itu semua adalah pelanggan MUFG,” kata Itagaki.
Patut digarisbawahi jika anak usaha Danamon, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF), menyandang predikat sebagai salah satu pemimpin pasar perusahaan pembiayaan untuk kendaraan roda dua dan roda empat di Indonesia.
Kombinasi kapabilitas induk dan anak perusahaan di bidang otomotif, sejauh ini, bikin Danamon Group menjadi satu-satunya perusahaan yang dapat menghadirkan solusi finansial menyeluruh bagi sektor otomotif.
Itagaki juga optimistis industri otomotif tetap bertumbuh di tengah kondisi yang menantang ini.
“Kami mengkombinasikan keduanya dan kami membuat sesuatu yang besar. Jadi itu adalah alasan kami fokus pada industri otomotif.”
Sekadar informasi, pada semester I/2022 Bank Danamon membukukan laba sebesar Rp1,7 triliun, meningkat 70 persen year-on-year (yoy). Pertumbuhan tersebut didorong oleh berbagai faktor, salah satunya pertumbuhan kredit yang mencapai 6 persen yoy menjadi Rp139,7 triliun.
Adira Finance juga turut berkontribusi atas pertumbuhan laba. Pembiayaan dari Adira Finance meningkat 21 persen yoy.
BISNIS
Baca: Chatib Basri Bicara Batas Dampak Resesi Global ke Perekonomian Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini